Pondok-pondok Cantik di Hari Raya Sukkot

SATUHARAPAN.COM – Umat Yahudi pada akhir September hingga awal November ini merayakan Hari Raya Sukkot—disebut juga Hari Raya Tabernakel atau Hari Raya Pondok Daun—untuk mengenang peristiwa keluarnya umat Israel kuno dari Mesir ke tanah Kanaan.

Hari raya Pondok Daun yang diawali dengan Tahun Baru Yahudi (Rosh Hashanah) yang tahun ini jatuh pada 13 September dengan merenungkan dosa-dosa yang dibuat sepanjang tahun dan sepuluh hari kemudian merayakan pertobatan mereka dalam Hari Raya Perdamaian (Yom Kippur) . Dan lima hari kemudian mereka merayakan hasil panen selama tujuh hari melewati bulan purnama dalam Hari Raya Pondok Daun.

Setiap keluarga Yahudi membangun sebuah pondok berdinding tiga dan memiliki atap yang terbuat dari ranting palem dan dedaunan. Pondok-pondok tersebut disiapkan untuk menyambut tujuh tamu mistis, yaitu Abraham, Ishak, Yakub, Musa, Harun, Yusuf, dan Daud yang dipercaya akan datang ke pondok yang dibuat itu selama festival tersebut berlangsung. Kitab Yohanes 7 dicatat Yesus datang ke Yerusalem pada saat perayaan Pondok Daun. Sebab, pada masa masih ada Bait Allah, laki-laki Yahudi di radius 20 km dari Yerusalem wajib datang ke Bait Allah untuk merayakan Paskah, Pentakosta (Shavuot), dan Tabernakel.

Mereka sering makan atau bahkan tidur di dalam sukkot mereka, yang bisa terbuat dari pondok kayu sederhana dengan atap jerami sampai pondok yang bagus dihiasi dengan lampu-lampu, kain halus, buah segar, dan bunga beraroma manis.

Secara tradisional, pondok-pondok tersebut dibangun di luar ruangan. Bangunan ditutupi dengan sechach, atau tanaman seperti cabang cemara, alang-alang, atau batang jagung. Sukkot dirayakan selama sepekan dimulai dari Minggu. Tahun ini jatuh pada 27 September hingga 4 Oktober mendatang. Yang menarik, pada tahun ini Sukkot berbarengan dengan gerhana bulan super—kadang disebut sebagai Bulan Darah karena berwarna kemerahan—yang dihubung-hubungkan dengan kiamat. Mereka yang merayakan mengunggah foto-foto pondok-pondok cantik mereka. Selamat menikmati.

 

Morning breeze in the #Sukkah. חג שמח!

Video kiriman @sharonroseg pada Sep 28, 2015 pada 8:59 PDT

.@DobanArch & @ThinkFabricate collaborated on a Sukkah that was installed at @CBEBK in Park Slope. pic.twitter.com/FxLvXHcZtT

— Brooklyn Chamber (@BrooklynChamber) September 28, 2015

 

Being under the Sukkah was such a blessing. It is a reminder that G-d will always be with us. Chag Semach. #sukkot #judaism #jewish #jewsofinstagram #yshyhu #yshyhuoffical #myfaith #jewboo

Foto kiriman Isaiah/ישעיהו (@thesocialjew) pada Sep 28, 2015 pada 8:23 PDT

 

Chag Sameach! #sukkot #Jewish #losangeles #livingthedream #chagsameach #sukkotshalom

Foto kiriman Michael Pershes (@mr.pershes) pada Sep 28, 2015 pada 7:53 PDT

Stop by our sukkah this week! Celebrating Sukkot with our community. #avljew pic.twitter.com/uyCKOLeWMX

— Jewish Community Ctr (@AshevilleJCC) September 28, 2015

 

"And in this season, when we are commanded to build the sukkah, a symbol of God’s sheltering presence, can we be deaf to the beating of our hearts? The frailty of our sukkot should remind all of us of those whose homes are as fragile as the sukkah all year long. For once you see these fellow human beings as reflections of the Divine, you cannot stand idly by; your homeless heart must beat in time with theirs." —Rabbi Noah Zvi Farkas, from "A homeless heart for Sukkot" #Sukkot #ChagSameach #Sukkah [Image by Mat McDermott, via Flickr]

Foto kiriman On Being (@onbeing) pada Sep 28, 2015 pada 7:19 PDT

 

About last night.. ✨ #happyholidays #Sukkot #family #gathering #tablesetting #tableware #cozy #home #decor #festivities #lights #Fall #rustic #diy #design #NightandDeck

Foto kiriman Tali Giat (@nightanddeck) pada Sep 28, 2015 pada 6:52 PDT

Ikuti berita kami di Facebook