Prancis Akan Kerahkan Hampir 11.000 Polisi untuk KTT Iklim
PARIS, SATUHARAPAN.COM – “Prancis, akan mengerahkan hampir 11.000 polisi untuk menjaga keamanan KTT iklim di Paris, yang dimulai lebih dari dua pekan setelah serangan mematikan di sana, “ kata menteri dalam negeri pada Rabu (25/11).
Bernard Cazeneuve mengatakan, 8.000 polisi dan polisi militer akan dikerahkan untuk pemeriksaan perbatasan dan 2.800 personel akan dikerahkan di tempat konferensi di bagian utara Paris.
Dia mengatakan, 120.000 polisi dan pasukan sudah dikerahkan di seluruh Prancis sejak serangan yang terjadi pada 13 November, yang memicu keadaan darurat dan akan tetap diberlakukan hingga Februari.
Total 147 pemimpin dunia dijadwalkan akan menghadiri awal konferensi PBB tersebut, mendorong otoritas Paris untuk menutup sejumlah jalanan utama ke ibu kota pada Minggu (29/11) dan Senin (30/11).
Dalam keadaan siaga tinggi, pemerintahan tersebut juga melarang demonstrasi besar oleh kelompok pecinta lingkungan, yang direncanakan akan digelar pada Minggu ini dan pada 12 Desember.
Cazeneuve, menyambut kerja sama sejumlah penyelenggara unjuk rasa, mengatakan, bahwa mereka sudah menunjukkan semangat tanggung jawab yang luar biasa.
Merkel: Dunia Harus Sepakati Perjanjian Iklim Mengikat di Paris
Sementara itu Kanselir Angela Merkel pada rabu (25/11) mengatakan,”Dunia internasional harus menyepakati perjanjian mengikat terkait perubaha iklim dalam pertemuan penting PBB di Paris pada pekan depan.
“Kita saat ini, harus menyepakati aturan penilaian yang mengikat di bawah hukum internasional, sehingga abad ini secara layak bisa disebut abad pengurangan karbon,” kata Merkel.
“Saya berharap konferensi ini akan berjalan sukses, itu bisa menjadi tanda luar biasa dalam melawan teror, perang dan alasan yang memaksa orang untuk mengungsi,’ katanya.
Sebanyak 147 kepala negara dan pemerintahan, akan menghadiri konferensi tingkat tinggi iklim di Paris pekan depan, saat keamanan ditingkatkan setelah ibu kota Prancis tersebut mengalami serangan teroris pada pertengahan November.
Tujuan pertemuan itu, untuk menghasilkan perjanjian yang bisa membatasi rata-rata pemanasan global menjadi dua derajat Celsius di atas level pra-Revolusi Industri.(AFP/Ant)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...