Rick Warren Kecam Revolusi Seksual dalam Konferensi Vatikan
VATIKAN, SATUHARAPAN.COM – Rick Warren, pendeta senior Gereja Saddleback dan Russell Moore, Presiden Etika dan Komisi Kebebasan mengecam revolusi seksual yang dibahas dalam konferensi Vatikan pada Selasa (18/11).
Pandangan tentang revolusi seksual untuk mendukung komunitas Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transeksual (LGBT), mendukung permudahan proses perceraian, dan peninjauan hak aborsi memang sempat terlontar dalam konferensi Vatikan. Namun, Paus Fransiskus sejatinya tidak menyetujui 'upaya 'perusakan' terhadap keluarga melalui revolusi seksual tersebut.
Pandangan tentang seksualitas dan perkawinan menurut Warren dan Moore harus berpegang pada tuntunan kebenaran Alkitab .
"Budaya Barat yang kini menganut hubungan seksual yang kasual, menganut kohabitasi, tidak melarang perceraian, melakukan redefinisi keluarga, dan memperjuangkan hak aborsi sebagai bagian dari revolusi seksual dapat meruntuhkan sistem patriarkal lama," kata Moore.
"Revolusi seksual bukan semata-mata sebuah kebebasan,” kata dia.
"Revolusi Seksual memberdayakan orang untuk mengikuti fantasi alpha-male Darwin, yang berakar pada nilai-nilai kekuasaan, prestise, dan kesenangan pribadi. Dan taruhannya tidak hanya nilai sosial atau budaya, tetapi spiritual. "
Ia juga menambahkan orang seharusnya sadar bahwa budaya seksual lebih dari sekadar ‘penembakan’, tetapi ada sesuatu yang magis dan misterius di dalamnya.
"Dalam perspektif Kristen evangelis, perilaku seksual dalam pandangan spiritual tidak seperti seks kasual yang dianut oleh masyarakat Barat," katanya.
Sementara itu, Warren mengatakan pernikahan kini tengah diejek, dibenci, ditolak, dan bahkan diredefinisi.
“Dan sekarang saatnya bagi gereja untuk menjadi pendukung apa yang benar,” katanya.
Gereja menurutnya tidak bisa selamanya meringkuk dalam keheningan.
"Ada terlalu banyak yang dipertaruhkan!" Warren menyerukan pendapatnya.
Menurut Warren, gereja harus mempertahankan janji perkawinan, menawarkan kursus perkawinan, dan mempromosikan perkawinan resmi melalui media.
"Gereja tidak bisa menjadi garam dan terang dalam revolusi seksual ini," katanya.
Sebelumnya, Paus Fransiskus juga mengatakan bahwa pernikahan adalah definisi sebuah penyatuan antara laki-laki dan perempuan. Paus juga telah menyangkal beberapa gereja yang mendukung kebebasan perceraian.
"Pernikahan dan keluarga kini berada dalam krisis," kata Paus. (gospelherald)
Editor : Bayu Probo
Kepala Pasukan UNIFIL: Posisi PBB di Lebanon Berisiko Didudu...
BEIRUT, SATUHARAPAN.COM-Kepala pasukan penjaga perdamaian PBB mengatakan pada hari Jumat (1/11) bahw...