Loading...
BUDAYA
Penulis: Diah Anggraeni Retnaningrum 19:39 WIB | Selasa, 12 November 2013

Riri Riza dan Mira Lesmana Kembali Bergabung dalam: Sokola Rimba

Riri Riza dan Mira Lesmana Kembali Bergabung dalam: Sokola Rimba
Dari kiri, Mira Lesmana, Nyungsang Bungo, Beindah, Nengkabau, Butet Manurung (belakang) dan Riri Riza. (foto-foto: Diah Anggraeni Retnaningrum)
Riri Riza dan Mira Lesmana Kembali Bergabung dalam: Sokola Rimba
Ronal Surapradja membuka acara pemutaran perdana film Sokola Guru.
Riri Riza dan Mira Lesmana Kembali Bergabung dalam: Sokola Rimba
Bubugiri menjadi pengisi soundtrack film Sokola Rimba.
Riri Riza dan Mira Lesmana Kembali Bergabung dalam: Sokola Rimba

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Sutradara ternama Riri Riza menunjukkan kecintaannya terhadap dunia film dengan berkolaborasi lagi dengan Mira Lesmana sebagai produser dan menghasilkan suatu karya film yang sebagian besar diambil dari buku dengan judul yang sama: SOKOLA RIMBA.

Pemutaran perdana dan Konferensi Pers “Sokola Rimba” ini diadakan di Epicentrum XXI Rasuna Said, Jakarta, Selasa (12/11).  Acara ini dibuka oleh Ronal Surapradja sebagai pembawa acara dalam Preview Film dan Konferensi Pers lalu dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dari rekan-rekan media. Dalam kesempatan pemutaran perdana film tersebut dihadiri oleh Riri Riza sebagai Sutradara, Mira Lesmana sebagai Produser, Prisia Nasution, Butet Manurung, Febby Intan selaku Brand Director Danone AQUA dan tidak ketinggalan Nyungsang Bungo, Beindah, dan Nengkabau.

Film yang mengisahkan tentang perjalanan hidup seorang Butet Manurung selama mengajar di Hutan Bukit Duabelas, Jambi ini berdurasi kurang lebih 90 menit. Ketertarikan Riri dan Mira terhadap Butet Manurung adalah karena ia memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat pedalaman di Indonesia agar mereka dapat menghadapi persoalan yang diakibatkan oleh tekanan dunia luar melalui pendidikan.

Film ini dibintangi oleh Prisia Nasution (Butet Manurung), Rukman Rosadi (Bahar), Netta KD (Ibu Pariyan), Ines Somellera (Dr. Astrid) dan Nadhira Suryadi (Andit). Tentunya selain mereka, sekitar 80 orang suku pedalaman di Jambi pun ikut mendukung terlaksananya film ini termasuk Nyungsang Bungo, Beindah, dan Nengkabau.

Rencananya film yang bergenre drama  dan mengambil setting waktu pasca reformasi ini akan dirilis pada 21 November 2013 mendatang.  Dengan latar belakang hutan Sumatra yang jarang digambarkan dalam film-film Indonesia, menjadikan film ini berbeda dengan film yang lainnya. 

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home