Sabar Gorky, Penyandang Tunadaksa Sukses Mendaki Monas
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyandang tunadaksa, Sabar Gorky sukses memanjat puncak Monumen Nasional setinggi 130 meter, Minggu (22/6).
"Aksi ini saya mulai agar tidak ada lagi diskriminasi kepada kaum disabilitas," ujar Sabar warga asli Solo, Jawa Tengah itu. Sabar, awalnya menghitung aksinya kemungkinan bakal berlangsung selama 40 menit namun dirinya bisa menyelesaikan dalam 20 menit.
Kepada publik, dia ingin menunjukkan bahwa orang disabilitas, tetap bisa beraktivitas seperti manusia normal, bahkan lebih berprestasi.
"Banyak sekali diskriminasi yang kami alami. Saat mencari pekerjaan misalnya, kami masih dipandang kurang mampu karena kecacatan kami," kata Sabar.
Agar publik melihat aksinya, Gorky sengaja memilih Monas sebagai lokasinya. Selain bangunan bersejarah, Sabar ingin menorehkan sejarah sebagai pemanjat Monas pertama kali.
"Momennya pun pas ulang tahun Jakarta yang ke-487. Ini sekalian untuk kado," kata pria yang lahir pada 9 September 1968.
Keinginan Sabar yang sudah dia pendam sejak 6 bulan lalu itu berjalan mulus bahkan mendapat apresiasi dari berbagai kalangan.
Tahun 1996, Sabar yang hobi naik sepeda, panjat dinding, dan arung jeram mengalami kecelakaan yang membuat kaki kanannya terpaksa di amputasi. Namun dia memutuskan untuk tidak berhenti dari hobinya, terutama panjat tebing.
Dengan satu kaki Sabar sukses mencapai puncak Elbrus Rusia pada 17 Agustus 2011 dan Kilimanjaro Tanzania, 13 November 2011. Sabar pun meraih gelar baru, pendaki tuna daksa pertama dunia yang berhasil menginjakkan kaki di puncak Gunung Kilimanjaro tanpa bantuan dari orang lain.
Sabar yang meraih medali emas Kejuaraan Panjat Dinding Asia di Korea Selatan tahun 2009 mendapat nama baru "Gorky" setelah dia berhasil mencapai puncak gunung Elbrus.
"Gorky" sendiri berasal dari nama pujangga Rusia Alexey Maximovich Peshkov yang mendapatkan panggilan baru Maxim Gorky (Maxim si empunya hidup pahit), karena perjalanan hidupnya yang berliku. (pikiranrakyat.com/facebook.com)
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...