Satelit Deteksi 37 "Hotspot" di Riau
PEKANBARU, SATUHARAPAN.COM - Satelit National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) 18 milik Amerika Serikat yang dioperasikan Singapura pada Rabu sore mendeteksi kemunculan 51 titik panas (hotspot) di daratan Pulau Sumatera dan terbanyak di Riau mencapai 37 titik.
"Sebanyak 12 di antaranya berada di Kabupaten Rokan Hilir," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Dearah (BPBD) Riau, Said Saqlul Amri kepada pers lewat pesan elektronik yang diterima, Rabu (28/5) malam.
Titik panas atau "hotspot" merupakan suhu panas di permukaan bumi yang patut diduga merupakan peristiwa kebakaran hutan dan lahan penyebab polusi asap yang selama ini kerap melanda Riau.
Belasan "hotspot" di Rokan Hilir itu tersebar di sejumlah wilayah meliputi Kecamatan Pasir Limau Kapas (5 titik), Sinaboi (2 titik), kemudian di Kecamatan Bagan Sinembah, Bangko Pusako, Batu Hampar dan Kecamatan Kubu serta tanah Putih masing-masing terdeteksi satu titik panas.
Kemudian satelit yang sama juga merekam keberadaan enam titik panas di Kabupaten Bengkalis yang tersebar di Kecamatan Bukit Batu (3 titik), Siak Kecil (2 titik), dan Kecamatan Pinggir ada satu titik panas.
Begitu juga di Kabupaten Pelalawan satelit mendeteksi munculnya enam "hotspot" berlokasi di Kecamatan Kerumutan (3 titik), dan Pangkalan Kuras, Teluk Meranti serta Ukui masing-masing ada satu titik.
Sementara itu di Kabupaten Siak, NOAA merekam adanya lima titik panas dan di Indragiri Hilir serta Kota Dumai masing-masing ada tiga titik panas.
Kemudian di Kabupaten Kampar hanya ada dua "hotspot" sementara daerah lainnya seperti Rokan Hulu, Meranti, Indragiri Hulu, Kuantan Singingi dan Kota Pekanbaru masih nihil titik panas. (Ant)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...