Satu atau Sejuta Suluh?
SATUHARAPAN.COM – Dalam sekejap, kisah perjalanan hidup Merry Riana yang ditulis Clara Ng habis saya baca. Memang tepat judulnya: Langkah Sejuta Suluh. Karena membuat suluh pada diri, saya tidak dapat berpaling sampai halaman terakhir. Apalagi saya pernah mengalami kisahnya menjadi seorang financial consultant. Tentu saja tidak seperti yang Merry Riana lakukan, membuat tim yang bekerja 24 jam sehari, 7 hari seminggu, berjuang atas nama target, melakukan presentasi sampai jam 2 pagi di tempat-tempat umum pada orang-orang yang tidak saya kenal. Sebab kalau saya melakukannya, mungkin sekarang saya berkarir dalam bidang tersebut dengan penghasilan dahsyat.
Begitu selesai buku ini saya baca, saya segera menghubungi seorang ibu yang dahulu menjadi mentor saya. Dia memiliki kharisma dan daya juang tinggi, sudah banyak orang sukses lahir dari bimbingannya. Saya bilang, ”Saya baca bukunya Merry Riana. Ibu juga bisa menuliskan kisah Ibu seperti dia. Banyak pengalaman yang bisa di-share kepada masyarakat agar berjuang dan tidak patah semangat.”
”Mungkin kalau ditulis,” kata dia, ”bukunya bertema supaya mereka jangan gagal sebagai leader, tidak mengalami kegagalan seperti yang saya alami.” Spontan saya menjawab, ”No, Ibu tidak gagal. Siapa yang bilang Ibu gagal?” Kemudian dia menjawab, ”Saya tidak ada bukti 1 juta dollar seperti Merry Riana.”
Kata-kata itu menohok saya. Apakah bukti kesuksesan seseorang adalah banyaknya uang yang diperoleh? Saya kemudian memberitahunya, ”Ibu sudah membimbing sekian banyak orang sukses di bidang masing-masing, termasuk saya, bukankah itu merupakan bukti kesuksesan?”
Pada kenyataannya banyak eksekutif muda, penasihat keuangan, motivator sukses yang menargetkan mimpi pensiun dalam usia tertentu. Tetapi, setelah mencapai usia yang ditargetkan bukannya pensiun, ternyata malah semakin sibuk, karena semakin banyak bisnisnya, semakin banyak kekayaannya yang harus dikelola.
Kesuksesan memang bisa berarti sejuta suluh yang menyala. Namun, kesuksesan bisa juga berarti sebuah suluh yang menerangi kegelapan. Mari kita jadikan suluh dalam diri kita menyala terang, satu suluh, dua suluh, atau berjuta suluh. Semua berarti, semua bermanfaat, semua berguna, dan semua menuntut pertanggungjawaban kepada Sang Pencipta. Dan pemahaman semacam ini merupakan buah pendidikan. Selamat memperingati hari pendidikan nasional!
Editor: ymindrasmoro
Email: inspirasi@satuharapan.com
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...