Selamat Datang F-16 C/D 52ID TNI AU
SATUHARAPAN.COM – Setelah dinanti-nanti cukup lama, akhirnya pesawat tempur F-16 C/D Fighting Falcon baru TNI AU tiba juga di Tanah Air. Tiga pesawat pertama dari total 24 pesawat tempur telah diserahkan Pemerintah Amerika Serikat (AS) kepada Pemerintah Indonesia di hanggar Flight Test Facility, Hill Air Force Base (AFB) Senin (14/7) lalu. Ketiga pesawat batch pertama ini terdiri atas sebuah pesawat F-16C (kursi tunggal) dengan nomor ekor TS-1625 dan dua pesawat F-16D (kursi ganda) dengan nomor ekor TS-1620 dan TS-1623.
Pengadaan 24 pesawat yang diberi kode F-16 C/D 52ID dalam Proyek “Peace Bima Sena II” ini merupakan kerjasama antara Pemerintah AS dan Pemerintah Indonesia berdasarkan kontrak yang ditandatangani pada 17 Januari 2012.
Seperti dikutip dari tniau.mil.id, dalam kesempatan ini ditampilkan sosok F-16 C/D 52 ID yang tampak baru meskipun sebenarnya ini adalah pesawat tempur F-16 C/D Block 25 bekas pakai US Air Force yang mengalami upgrading dan refurbishment hampir di semua bagian.
Proses modernisasi pesawat-pesawat ternyata adalah yang pertama kalinya dilakukan terhadap pesawat tempur F-16 C/D Block 25 menjadi setara Block 52 yang dilakukan Lockheed Martin. Sebelumnya, pabrikan ini hanya melakukan modernisasi dari Block 25 menjadi Block 32. Upgrade pesawat tempur TNI AU menjadi setara Block 52 tentunya merupakan modernisasi sistem yang luar biasa.
Menurut Kepala Sub Dinas Penerangan Umum (Kasubdispenum) TNI AU Kolonel (Pnb) Agung Sasongkojati seperti dikutip dari Angkasa, pesawat tempur F-16 C/D 52ID akan memiliki kemampuan yang dalam banyak hal setara dengan F-16 Block 52 yang menjadi andalan US Air Force. Hal itu meliputi kecanggihan avionik, kemampuan tempur, serta jenis persenjataannya. Sebelum dihibahkan kepada Pemerintah Indonesia, seluruh pesawat ini dimodernisasi yang meliputi:
1.Upgrade mesin pesawat tipe F100-PW-220/E di pabrik Pratt & Whitney sehingga umur mesin menjadi dua kali lebih lama.
2. Perkuatan dan modifikasi struktur rangka pesawat yang masuk program Falcon STAR (Structural Augmentation Roadmap). Hal ini memungkinkan pesawat dapat dipergunakan hingga 10 tahun lagi.
3. Pemasangan sistem elektronika baru serta pergantian semua kabel. Semua sistem lama direkondisi menjadi baru serta dilakukan penambahan sistem baru agar pesawat mempunyai kemampuan tempur lebih garang:
- Upgrade radar AN/APG-68 (V)
- Pemasangan Mission Computer MMC-7000A versi M-5 yang juga dipakai F-16 Block 52 dan F-22 Raptor
- Pemasangan digital flight control system (FLCS)
- Pemasangan Multifunction Displays dan head up display (HUD) dengan kemampuan night vision dan digital terrain system seperti yang dipasang di F-16 Block 52.
- Pemasangan Digital Moving Map
- Pemasangan Color Cockpit Camera
- Pemasangan Throttle Grip & Side Stick Controller
- Pemasangan voice message unit untuk collision avoidance system (penghindar tabrakan) dan ground avoidance advisory function seperti yang terpasang pada F-16 block 52.
- Pemasangan targeting pod untuk keperluan operasi malam hari.
- Pemasangan improved data modem link yang memungkinkan penerbang bisa berkomunikasi data tanpa suara dengan penerbang lain.
- Pemasangan GPS-INS EGI yang menggabungkan fungsi GPS (global positioning system) dan INS (inertial navigation system).
- Pemasangan sistem perang elektronika (electronic warfare management system) AN/ALQ-213
- Pemasangan radar warning receiver ALR-69 Class IV
- Pemasangan countermeasures dispenser set ALE-47 untuk melepaskan chaff/flare
- Pemasangan drag chute atau rem payung (rencana akan dilakukan setelah pesawat tiba di Indonesia).
Sebenarnya, F-16 C/D 52ID ini memiliki bentuk fisik, berat kotor maksimum serta tipe mesin yang sama dengan F-16 Block 15 A/B OCU telah dimiliki selama ini oleh TNI AU. Pesawat ini memiliki berat kotor maksimum 37.500 lbs dengan daya dorong 24.000 lbs sehingga memiliki thrust to weight ratio (T/W) 0,64. Berbeda dengan F-16 Block 52 US Air Force yang mempunyai berat kotor maksimum 52.000 lbs dan didorong mesin F100-PW-229 berdaya dorong 29.000 lbs yang memiliki T/W ratio 0,56.
Dalam close combat atau duel udara jarak pendek, F-16 TNI AU dengan T/W ratio lebih besar memiliki kelincahan lebih baik dari F-16 Block 52 US Air Force. Tentu ini menjadi keunggulan tersendiri bagi Indonesia. Kemampuan avionik dan persenjataan setara F-16 Block 52 US Air Force, namun urusan kelincahan gerak lebih unggul F-16 TNI AU.
F-16 C/D 52ID dilengkapi dengan berbagai sistem persenjataan seperti kanon Vulcan kaliber 20 mm, bom konvensional Mk. 81/82/83/84, rudal udara ke darat AGM-65 Maverick, rudal udara ke udara jarak pendek AIM-9P Sidewinder serta rudal udara ke udara jarak menengah AIM-120 AMRAAM. F-16 TNI AU ini sebenarnya juga dibekali kemampuan menembakkan rudal pembungkam radar AGM-88 HARM dan laser guided bomb. Namun belum diketahui apakah TNI AU membelinya atau tidak.
Ketiga F-16 ini berangkat pada Selasa (15/7) dari Hill AFB, Utah pada pukul 11.00 waktu setempat menuju Eilsen AFB Alaska dengan lama penerbangan 4 jam 23 menit. Selanjutnya pada Kamis (17/7) berangkat dari Eilsen AFB menuju Andersen AFB, Guam dengan lama penerbangan 9 jam 40 menit. Selama perjalanan melintasi Samudera Pasifik, ketiga F-16 akan melakukan pengisian bahan bakar di udara (air refueling) dengan pesawat tanker KC-135 Stratotanker milik US Air Force. Leg terakhir Minggu, (20/7) berangkat dari Guam langsung menuju Pangkalan Udara (lanud) Iswahjudi, Madiun dengan lama perjalanan 5 jam 16 menit dan direncanakan mendarat sekitar pukul 11.00 WIB.
Kedatangan 24 pesawat tempur ini dirasakan memadai untuk mendukung operasi TNI AU saat ini. Sebanyak 16 pesawat akan ditempatkan di Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru mendampingi Skadron Udara 12 yang telah eksis dengan pesawat tempur Hawk 100/200. Sedangkan delapan pesawat lainnya akan masuk Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Madiun memperkuat 10 F-16 A/B yang telah ada.
Selamat datang Falcon!
Editor : Prasto Prabowo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...