Stok Daging Sapi Jawa Barat Cukup
BANDUNG, SATUHARAPAN.COM – Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat menyatakan persediaan daging sapi di Jabar dinyatakan cukup hingga dua bulan ke depan atau aman sampai bulan September 2015.
"Menurut data yang kami peroleh masih ada sekitar 60 ribu ton. Jumlah ini cukup sampai dua bulan ke depan," kata Kepala Dinas Peternakan Jawa Barat Dody Firman Nugraha ketika dihubungi melalui telepon di Bandung, Senin (10/8).
Terkait adanya aksi mogok berjualan para pedagang daging sapi, pihaknya khawatir hal tersebut akan membuat harga daging sapi di pasaran semakin tinggi.
"Apalagi jika alasan mereka mogok itu karena kurang pasokan daging sapi" kata Dody.
Untuk itu, kata dia, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan berbagai pihak seperti perusahaan penggemukan sapi atau feedlot, asosiasi pedagang daging dan lainnya.
"Kalau untuk pasokan dari aspek feedlot itu sebenarnya lancar karena stok daging juga masih ada," kata dia
Menurut dia, adanya pengurangan pasokan daging kemungkinan dikarenakan kekhawatiran feedlot terkait persediaan sapi di kandang.
Ia mengatakan, pada umumnya feedlot biasa menyisakan sekitar 25 persen sapi di kandang.
"Populasi sapi di kandang itu harus ada minimal 25 persenan dan ini harus ada tidak boleh habis. Dan mereka juga bilang pengurangan pasokan juga tidak terlalu banyak," kata dia.
Ia menuturkan harga berat hidup sapi berkisar di angka Rp 37 ribu per kilogram ketika menjelang lebaran dan saat ini berada di angka Rp 45 ribu per kilogram.
Pihaknya menyayangkan adanya aksi mogok berjualan daging sapi dari para pedagang di pasar namun ia memahami kesulitan para pedagang yang merasa bingung dengan harga daging sapi yang semakin tinggi.
Berdasarkan analisisnya apabila harga berat hidup berada di kisaran Rp 45 ribu maka harga karkasnya bisa mencapai Rp80 ribu dan dari harga daging sapi nantinya bisa lebih dari Rp 100 ribu per kilogramnya.
"Padahal harga normalnya berada sekitar Rp90 ribu. Jadi pedagang pasti bingung harus menjual daging di harga berapa. Karena jika dijual lebih dari Rp 130 ribu kan masyarakat pasti enggak mau beli nantinya," kata dia. (Ant)
Ikuti berita kami di Facebook
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...