Studi Sebut "Tempat Ketiga" Selain Rumah dan Tempat Kerja Dapat Tunjang Kesejahteraan
CHICAGO, SATUHARAPAN.COM - Sejumlah tempat yang menyediakan kesempatan untuk bersosialisasi dapat menunjang kesehatan dan kesejahteraan melalui hiburan, dukungan, perlindungan dan perawatan, menurut sebuah penelitian yang diunggah di situs web Universitas Michigan (University of Michigan/UM) pekan ini.
Beberapa tempat selain rumah atau tempat kerja yang memainkan peran penting dalam kehidupan masyarakat disebut sebagai "tempat ketiga" oleh para peneliti. Kedai kopi dan kafe, bar, tempat pangkas rambut, arena boling dan penatu menyediakan tempat yang terjangkau bagi orang-orang untuk bertemu.
Untuk mengetahui seberapa besar resesi tahun 2008 berdampak terhadap sejumlah tempat ketiga ini, para peneliti UM menyisir National Establishment Time-Series, sebuah basis data yang menyediakan catatan tahunan perekonomian Amerika Serikat (AS).
Basis data tersebut menyediakan informasi terperinci bagi lebih dari 60 juta perusahaan swasta pencari laba dan nirlaba, serta lembaga pemerintah, dari 1990 hingga 2015.
Para peneliti menemukan bahwa, dari 2008 hingga 2015, perusahaan seperti toko grosir dan toko serba ada menurun sebesar 23 persen, sedangkan organisasi keagamaan sebesar 17 persen. Selain itu, ditemukan pula bahwa kebanyakan jenis tempat ketiga tersebut jumlahnya telah berkurang, kecuali kedai makanan.
"Tidak semua orang ingin pergi ke pusat layanan integratif lansia atau pusat komunitas untuk melakukan interaksi sosial. Tempat ketiga memberikan peluang bagi keterlibatan sosial, dukungan sosial informal, dan perlindungan dari cuaca yang panas atau dingin. Semuanya dapat diperoleh hanya dengan membayar secangkir kopi," ujar penulis senior penelitian ini, Philippa Clarke, seorang profesor epidemiologi di Fakultas Kesehatan Masyarakat universitas tersebut.
"Potensi menyusutnya tempat-tempat seperti ini kemungkinan memiliki konsekuensi langsung terhadap kesehatan dan isolasi di kalangan masyarakat yang lebih rentan," tutur Clarke.
Peneliti pascadoktoral UM Jessica Finlay, anggota Pusat Riset Survei di bawah naungan Institut Penelitian Sosial (Institute for Social Research) dan penulis utama penelitian ini, mengatakan bahwa bahkan toko-toko retail dapat berperan penting bagi kehidupan orang dewasa yang sudah lanjut usia.
Jika Anda berpikir secara historis, mengingat kembali alun-alun tempat semua orang berkumpul ribuan tahun silam, hingga tempat-tempat masa kini, semua itu merupakan tempat yang terjangkau dan cukup biasa, namun dapat memengaruhi kesejahteraan seseorang secara keseluruhan, imbuh Finlay. (Xinhua)
KPK Geledah Kantor OJK Terkait Kasus CSR BI
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor Otoritas J...