Tambahan Pembiayaan Energi Berkelanjutan: US$ 800 Juta/Tahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Bank Dunia bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam mendorong mobilisasi pembiayaan untuk energi berkelanjutan guna membangun akses universal kepada jasa pelayanan energi modern di negara-negara berkembang.
"Untuk mencapai sasaran akses kepada efisiensi energi dan energi yang dapat diperbarui, dibutuhkan mobilisasi tambahan 600-800 juta dolar AS (Rp 7,1- Rp 9,6 triliun) per tahun mulai saat ini hingga 2030," kata Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (29/11).
Menurut dia, pihaknya bersama dengan PBB telah membuat Inisiatif Energi Berkelanjutan untuk Semua yang mendorong tindakan nyata untuk meningkatkan perbaikan energi efisiensi.
Selain itu, Jim Yong Kim mengungkapkan pihaknya akan mulai bergerak di negara-negara yang membutuhkan tuntutan permintaan energi terutama di daerah yang masih minim akses kepada listrik.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan, pihaknya mengharapkan berbagai pihak dapat memberikan contoh dalam meningkatkan upaya dan mempercepat tindakan untuk menyediakan energi yang bersih, efisien, dan berkelanjutan.
Program Pembangunan PBB telah mengumumkan pembentukan Hub Solusi Energi "Bottom-Up" untuk meningkatkan akses energi pada tingkat negara.
Sedangkan Program Asistensi Manajemen Sektor Energi Grup Bank Dunia juga telah meluncurkan Inisiatif Transformasi Efisiensi Energi Kota yang meliputi 50 kota.
Bank Dunia bersama-sama dengan PBB juga telah meluncurkan asesmen energi di 42 negara yang di dalamnya total terdapat 361 juta warga tanpa akses kepada elektrik.
Setidaknya, 12 asesmen tersebut dijadwalkan selesai pada April 2014 yang akan menjadi basis prospektus investasi energi yang dikembangkan untuk setiap negara.
Sebagaimana diberitakan, Bank Dunia menginginkan investasi energi terbarukan diperbanyak untuk mengatasi berbagai permasalahan global yang terjadi di dunia seperti bencana yang kerap terjadi akibat perubahan iklim.
Menurut Jim Yong Kim, lebih banyak investasi energi terbarukan akan meningkatkan lebih banyak lagi kota yang dapat dihuni di dunia karena bakal mengurangi jejak karbon misalnya dengan menggunakan sumber energi bersih untuk menyediakan kebutuhan tenaga listrik dasar.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik menyatakan potensi energi terbarukan di Indonesia yang melimpah belum dimaksimalkan penggunaannya.
"Salah satu contoh adalah energi panas bumi yang potensinya mencapai 30.000 Mega Watt, namun baru dipergunakan 1.300 MW saja," kata Jero saat memberikan sambutan pada "Bali Energy Charter Conference" di Kuta Bali, Kamis (19/9).
Jero mengatakan, untuk potensi lainnya adalah energi biomassa yang mencapai 50.000 MW, dan baru dipergunakan 1.600 MW, energi angin dengan potensi 9.300 MW dan baru dipergunakan 2 MW saja, energi air memiliki potensi 70.000 MW, sementara energi matahari baru dipakai sebanyak 23 MW. (Ant)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...