Tujuh Persen Belanja KJP Tak Tepat Guna
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama menemukan tujuh persen pengguna Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang sudah berbelanja menggunakan kartu tersebut memakainya untuk membeli barang-barang tak tepat guna.
“Tujuh persen dari yang sudah membelanjakan pakai KJP itu nyolong. Mereka belanja nggak tepat, ada yang beli emas, handphone, macam-macam pokoknya,” ujar pria yang akrab disapa Ahok itu di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Selasa (4/8).
Ahok kecewa pengguna KJP tak memanfaatkan bantuan dari pemerintah untuk kepentingan pendidikan seperti membeli alat tulis atau membeli keperluan sekolah lainnya. KJP justru digunakan untuk kepentingan sekunder, bahkan tersier. Ahok juga menemukan ada pengguna KJP yang memanfaatkan uang bantuan tersebut untuk pembelian bensin hingga senilai Rp 700.000.
“Ini saya lagi cari tahu siapa yang narik (uang, Red). Sebenarnya kan dia punya hak belanja Rp 500.000 dari sekian juta yang dikasih. Dia punya hak narik Rp 50.000 per minggu,” kata Ahok.
Transaksi pembelian bensin senilai ratusan ribu rupiah ini diduga dapat dilakukan karena pengguna belum menarik uang. Jadi, pada minggu selanjutnya, akumulasi jatah nominal KJP seharusnya sudah ditarik pekan sebelumnya digunakan untuk transkasi belanja non tunai. Ahok mensinyalir pembelian bensin tersebut digunakan untuk kendaraan pribadi roda empat.
“Saya tahu belanjanya di SPBU mana, seri nomornya juga ada, belanja jam berapa, detik berapa,” ujar Ahok.
Sebelumnya, Ahok juga menemukan pengguna KJP membelanjakan uangnya untuk karaoke. Mantan Bupati Belitung Timur itu mengancam akan memidanakan pengguna KJP tersebut dengan pasal penipuan.
Editor : Bayu Probo
Satu Kritis, Sembilan Meninggal, 1.403 Mengungsi Akibat Erup...
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 1.403 korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, N...