Uskup Senior Australia Didakwa Lakukan Pelecehan Seks
SYDNEY, SATUHARAPAN.COM - Salah satu anggota paling senior dari Gereja Katolik di Australia mengundurkan diri setelah dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap anak, kata pihak Gereja, Senin (30/6).
Max Davis, yang memimpin keuskupan militer gereja, dilaporkan sebagai pendeta paling senior Australia dan uskup Katolik Australia pertama yang dituduh melakukan pelanggaran seks terhadap anak.
Dia dituduh melakukan pelecehan seksual terhadap seorang murid ketika mengajar di St Benedict College di dekat Perth pada 1969 - dua tahun sebelum ia ditahbiskan.
Catholic Military Ordinariate of Australia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Davis (68) "dengan tegas menyangkal" tuduhan tersebut.
"Sebuah tuduhan telah dilayangkan kepada polisi bahwa pada 1969 Uskup Max Davis melakukan pelecehan terhadap seorang siswa di St Benediktus College di New Norcia," kata pernyataan itu.
"Saat itu - 45 tahun yang lalu - uskup belum ditahbiskan. Uskup dengan tegas menyangkal tuduhan tersebut dan dakwaan akan ditangguhkan."
Angkatan Pertahanan Australia (ADF) mengatakan bahwa Davis berada di luar posisinya sekarang saat masalah itu masuk pengadilan.
"(Angkatan) Pertahanan menyadari bahwa kepolisian telah melayangkan tuduhan terhadap Uskup Max Davis," kata seorang juru bicara.
"Uskup Davis tidak lagi menjabat sebagai uskup Katolik ADF dan anggota Katolik dari Religious Advisory Committee to the Services."
"Alangkah tidak pantas bagi Pertahanan berkomentar lebih jauh saat hal ini berada di bawah proses hukum."
Pihak militer kini secara terpisah melakukan penyelidikan nasional sendiri terhadap tuduhan pelecehan tersebut.
Davis, yang telah menjadi uskup militer sejak 2003, diperkirakan akan muncul di pengadilan pada Juli. (AFP)
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...