Warga Cikeas Lega Sekaligus Rindu Presiden SBY
BOGOR, JAWA BARAT, SATUHARAPAN.COM – Warga Cikeas, Kabupaten Bogor, lega sekaligus bakal merindukan suasana yang selama ini kerap mereka temui menyusul masa jabatan mantan Presiden Susilo Yudhoyono, yang telah berakhir.
Selama 10 tahun, Yudhoyono menjadi presiden sejak 2004 dan selama itu pula dia cuma sesekali saja ada di rumah lamanya yang dibeli sejak berpangkat letnan kolonel itu.
Kepala SD Sekolah Alam Cikeas, Pungky Aryogo, misalnya, mengatakan kelegaan dia, lantaran setelah hari ini bisa pergi dan pulang ke tempat kerjanya secara lebih lancar. Maklum, sebagai presiden, tiap kali Yudhoyono ada di jalan raya, pengamanan ada dalam status maksimal.
Itu juga yang terjadi di kawasan rumah pribadi Yudhoyono, di Puri Cikeas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.
"Memang sebetulnya lega juga bakal jarang ketemu yang begitu, pengaturan lalu-lintas. Tapi itupun sebetulnya tidak sampai 10 menit perjalanan terhenti kalau ketemu rombongan Pak SBY," kata Pungky Aryogo, di Cikeas, Senin (20/10).
Pada sisi lain, ia bakal merindukan suasana iring-iringan itu, pasalnya baik SBY maupun istrinya, Ani Yudhoyono, cukup ramah kala melintas.
"Biasanya mereka menurunkan kaca jendela dan menyapa warga yang kerap berkerumun kala mereka melintas," katanya.
Hal serupa juga diutarakan Mariana (43) pengusaha warung makanan dan minuman di dekat pertigaan tikungan menuju Puri Cikeas.
Ia mengaku bahwa iring-iringan rombongan mantan Presiden SBY kerap menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat sekitar, mengingat meski mereka hidup berdekatan namun jarang berinteraksi.
"Kan jarang juga lihat Pak SBY secara langsung, kalau anak-anak kecil sih pada senang," tuturnya.
Yudhoyono bakal kembali menempati kediamannya di Puri Cikeas setelah masa jabatannya tuntas dan bakal digantikan presiden yang baru saja dilantik dalam Sidang Paripurna MPR, Joko Widodo.
Bersepeda dari Bogor Demi Nonton Pelantikan Presiden
Haji Rosidi bersama rekan-rekannya bersepeda dari Bogor ke lapangan Monas demi melihat pelantikan Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2014.
"Saya berangkat pukul 22.00 WIB dan sampai di Monas jam 01.00 WIB dini hari," kata dia yang bersepeda menggunakan sepeda onthel dan berpakaian adat betawi di Lapangan Monas, Jakarta, Senin.
Ia sengaja menempelkan kertas bertuliskan "Kami rakyat Indonesia ingin para wakil rakyat yang dipilih rakyat beri contoh yang baik pada anak cucu kita, Salam 3 Jari" di sepedanya dengan harapan Presiden baru dapat memberi contoh baik kepada rakyat.
"Saya ingin Presiden jujur dan adil. Berilah contoh baik anak cucu kita jangan ribut-ribut lagi di DPR," kata Rosidi yang sehari-hari berdagang sepeda motor.
Rencananya ia akan mengikuti pawai bersama Presiden hingga acara usai.
Sementara itu warga dari Tegal, Jaya sudah berada di Monas sejak pukul 08.00 WIB bersama tiga temannya, ia berangkat menggunakan bus pada pukul 20.00 WIB kemarin.
Ia ingin melihat langsung pelantikan Presiden dan berharap dapat berjumpa dengan Presiden ketujuh Republik Indonesia karena menurutnya peristiwa ini merupakan sejarah besar.
"Saya senang dengan Jokowi, orangnya sederhana, jujur, dekat sama masyarakat, setiap ada jokowi di televisi pasti saya lihat," katanya.
Siswa kelas XII SMK Kesehatan Sasmita Jaya pun tidak mau ketinggalan menonton pelantikan Presiden dan Wakil Presiden 2014.
"Saya dan teman-teman habis ujian langsung ke sini mau melihat pidato Presiden, kami ingin ketemu dengan Jokowi dan kalau bisa selfie bareng." kata Agis lalu tertawa.
Panas terik acara nonton bareng tersebut tidak membuat warga beranjak dari tempatnya, saat lagu Indonesia raya dikumandangkan mereka bernyanyi bersama. (Ant )
Editor : Bayu Probo
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...