WIM Chelsie Monica Akui Olimpiade catur Lebih Sulit dari SEA Games
BEKASI, SATUHARAPAN.COM Woman International Master (WIM) Chelsie Monica Ignesias Sihite menceritakan sedikit kepada satuharapan.com tentang kesulitan di beberapa ajang cabang olahraga (cabor) catur yang dia ikuti pada berbagai ajang, dia mengatakannya pada Sabtu (8/3) di Blu Plaza, Bekasi.
Lebih susah olimpiade karena di Olimpiade itu kan GM (Grand Master)nya lebih banyak, kata Chelsie.
Chelsie menganggap penting ikut berbagai ajang cabor catur baik di tingkat nasional, maupun internasional, dan juga baik di satu ajang maupun multi ajang (multi event) karena membela nama Indonesia sangat membanggakan.
Pada 2012 Chelsie berpartisipasi pada Olimpiade Catur di Istanbul, Turki bersama Medina Warda Aulia, Dewi Ardhiani Anastasia Citra, Aay Aisyah Anisa, dan Ummi Fisabilillah. Pada olimpiade tersebut, tim catur putri Indonesia berada pada peringkat ke-24.
Sementara pada SEA Games 2013, pecatur Muhammad Luthfi Ali dan Chelsie Monica Sihite menyabet medali emas pada nomor catur transfer dengan hanya kehilangan setengah angka dari 14 babak atau membukukan 13,5 angka dari tiga belas kali menang dan sekali remis melawan rekan senegaranya Susanto Megaranto dan Dewi Ardhiani Anastasia Citra yang merebut perunggu dengan 11,5 angka.
Kehadiran Chelsie di Blu Plaza, Bekasi selama dua hari berturut-turut karena dia berpartisipasi pada Turnamen Catur dalam rangka memperingati HUT Jabodetabek Association Chess Club (JACC) yang keempat dan Kota Bekasi yang ke-17, pada hasil akhir yang diumumkan Minggu (9/3) Chelsie berada pada peringkat ke-11.
Editor : Bayu Probo
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...