10 Orang Meninggal oleh Bom Bunuh Diri di Somalia
MOGADISHU, SATUHARAPAN.COM - Paling tidak empat orang meninggal seketika tatkala seseorang menabrakkan kendaraan bermuatan bom ke pintu gerbang sebuah hotel di ibukota Somalia, sementara seorang lagi berjalan melalui pintu gerbang dan meledakkan dirinya, pada hari Jumat, 20 Februari. Termasuk diantara yang meninggal adalah wakil walikota dan anggota parlemen, menurut keterangan pejabat setempat.
Wakil perdana menteri negara itu juga termasuk diantara orang yang terluka oleh bom di Central Hotel yang terletak di dekat istana presiden, kata pejabat polisi, Kapten Mohammed Hussein..
Kantor berita AP melaporkan, Al-Shabab, sebuah kelompok pemberontak Islam, mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, sebagaimana disiarkan oleh stasiun radio kelompok tersebut, Andulus.
Legislator Somalia Omar Ali Nor dan wakil walikota Mogadishu Mohamed Aden termasuk diantara korban meninggal, kata anggota parlemen Mohamed Ali, yang tidak bisa memberikan jumlah korban meninggal yang tepat.
"Sebuah hari yang gelap untuk negara kita, jumlah korban yang kehilangan nyawa bahkan jauh lebih tinggi dari itu," kata Ali, sebagaimana dikutip oleh foxnews.com
Dua mayat berlumuran darah tergeletak di luar hotel di pusat kota Mogadishu, ketika tentara mengepung daerah tersebut dan menembakkan peluru ke udara untuk membubarkan kerumunan.
Wakil Perdana Menteri Mohamed Omar Arte dilarikan ke rumah sakit, dia berada di antara beberapa pejabat tinggi pemerintah lainnya di hotel tersebut pada saat serangan.
Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud mengutuk serangan terhadap hotel, mengatakan tidak akan menggagalkan upaya pemerintah untuk mengembalikan perdamaian di Somalia yang selama beberapa dekade dilanda perang.
"Kami akan melanjutkan perang anti-terorisme, serangan ini membuat jelas bahwa teroris tidak memiliki rasa hormat terhadap agama Islam yang damai dengan membunuh Muslim yang tidak bersalah." katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah serangan itu.
Ini adalah serangan kedua di sebuah hotel di Mogadishu dalam waktu kurang dari sebulan. Pada 22 Januari, tiga warga negara Somalia terbunuh ketika seorang pembom mobil bunuh diri meledakkan dirinya di pintu gerbang sebuah hotel yang diperuntukkan bagi Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan yang mengunjungi negara tersebut beberapa hari kemudian.
Meskipun mengalami kemunduran besar pada tahun 2014, al-Shabab terus mengobarkan pemberontakan mematikan terhadap pemerintah Somalia dan tetap menjadi ancaman di Somalia dan wilayah Afrika Timur. Kelompok ini telah melakukan banyak serangan di Somalia dan di negara-negara tetangga, termasuk Kenya, dimana tentaranya merupakan bagian dari pasukan Uni Afrika, untuk memperkuat pemerintah Somalia dukungan PBB.
Al-Shabab menguasai sebagian besar Mogadishu selama periode 2007-2011, tetapi diusir keluar dari ibukota Somalia dan kota-kota besar lainnya oleh pasukan Uni Afrika.
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...