1000 Pekerja Hentikan Aksi Mogok di Tambang Freeport
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Para pekerja mengakhiri aksi mogok di tambang emas dan tembaga milik perusahaan Amerika Serikat (AS) Freeport-McMoRan di Indonesia setelah aksi selama 11 hari itu mengganggu operasional, kata perusahaan itu pada hari Senin (10/10).
Lebih dari 1000 pekerja, yang sebagian besar adalah operator truk, menggelar aksi mogok pada 28 September di Grasberg, salah satu tambang emas dan tembaga terbesar di dunia yang terletak di pegunungan Provinsi Papua timur.
Serikat pekerja tersebut mengatakan bahwa mereka marah atas perbedaan pembayaran bonus yang diberikan kepada mereka dan tim teknik di situs tersebut.
Aksi mogok mengganggu operasi di tambang terbuka Grasberg tetapi tambang bawah tanah di situs tersebut tidak terpengaruh, sementara sebuah pabrik pengolahan terus beroperasi dalam kapasitas terbatas.
Riza Pratama, juru bicara unit Freeport Indonesia, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan dan serikat tersebut pada hari Sabtu (8/10) mencapai kesepakatan untuk mengakhiri mogok kerja di tambang terbuka Grasberg.
“Hasilnya, operasi normal dilanjutkan di tambang terbuka Grasberg,” kata Riza namun tidak memberikan rincian tentang ketentuan kesepakatan.
Grasberg telah didera sejumlah aksi mogok, kecelakaan dan masalah produksi dalam beberapa tahun terakhir. (Ant)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...