110 Militan ISIS Asal Prancis Meninggal
PARIS, SATUHARAPAN.COM – Perdana Menteri Prancis Manuel Valls mengatakan, Selasa (02/06), sebanyak 110 militan ISIS asal Prancis meninggal di Irak dan Suriah.
“Lebih dari 860 orang berada di kedua negara tersebut. Sebanyak 471 orang di antaranya masih berada di sana dan 110 orang lainnya sudah meninggal,” ujar Valls kepada Senat Prancis yang kini sedang mempertimbangkan rancangan undang-undang (RUU) intelijen yang sudah disahkan parlemen pada Mei lalu.
Valls menambahkan, sembilan militan meninggal akibat bom bunuh diri.
RUU intelijen tersebut akan memberikan wewenang kepada pemerintah Prancis untuk memata-matai warganya dan sudah dibahas cukup lama, namun baru menjadi fokus utama pascapenyerangan militan di Paris yang menelan 17 korban jiwa pada Januari silam.
RUU tersebut kini sedang dibahas di Senat, lembaga negara yang didominasi kelompok oposisi sayap kanan uni gerakan populer (UMP) yang baru saja berganti nama menjadi fraksi Republik.
Valls bersikeras mendukung RUU meski menuai kritik. Ia mengklaim pengumpulan informasi intelijen akan dilakukan terhadap orang-orang yang menimbulkan ancaman langsung bagi keamanan Prancis. (AFP/Ant)
Editor : Eben Ezer Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...