125 Kasus Baru COVID-19 di Malaysia Terkait Pertemuan Keagamaan
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM-Malaysia melaporkan 125 kasus terinfeksi virus corona baru pada hari Senin (16/3), di mana sebagian besar yang terinfeksi terkait dengan pertemuan keagamaan dihadiri oleh sekitar 16.000 orang, menurut laporan Reuters.
Kasus-kasus baru itu membawa Malaysia mencatat total 553 ksus terkonfirmasi di seluruh negara, dan menjadi negara yang terkena dampak terburuk di Asia Tenggara.
Sementara itu, kepanikan melanda warga negara dengan memborong berbagai kebutuhan di supermarket, karena jumlah kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di negara itu mengalami peningkatan tajam selama beberapa hari terakhir, menurut laporan Malaysia Kini.
Antrean panjang terlihat di kasir supermarket pada siang hari Senin (16/3) ini, pemandangan yang tidak biasa selama ini. Selain itu, banyak foto dan video serupa yang membanjiri platform media sosial.
Namun Perdana Menteri Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin, hari ini berusaha meyakinkan warga bahwa tidak perlu panik, karena semua makanan akan tersedia setiap saat, menurut laporan kantor berit Bernama.
Dia mengakui bahwa ada kepanikan di antara masyarakat di tengah pandemi COVID-19 termasuk di Malaysia saat ini. "Malam ini, kita juga akan membahas masalah ini, tetapi jujur ââsaja, jangan terlalu khawatir. Ada cukup makanan untuk dibagikan," katanya kepada wartawan setelah untuk pertama kali memimpin pertemuan Dewan Aksi Ekonomi.
"Kami telah menginstruksikan Departemen Urusan Perdagangan dan Konsumen Domestik untuk memastikan barang-barang makanan penting tersedia," katanya.
Perdana menteri juga memerintahkan memantau situasi di lapangan. "Sampai hari ini, kementerian belum mengindikasikan bahwa makanan hampir habis. Kami juga akan memastikan bahwa orang memiliki akses ke semua kebutuhan pokok seperti sayuran, buah-buahan dan ikan di gerai yang akan tetap buka.”
Editor : Sabar Subekti
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...