14 Korban Meninggal dalam Serangan Gereja di Kongo
BENI, SATUHARAPAN.COM - Jumlah korban dalam pengeboman gereja pada Minggu (15/1) di Republik Demokratik Kongo telah bertambah menjadi 14, kata seorang juru bicara militer, Senin.
ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan terhadap misa Minggu (15/1) di sebuah gereja Protestan di Kota Kasindi, Kongo timur, dekat perbatasan dengan Uganda.
Juru bicara militer setempat, Anthony Mwalushayi, mengatakan bahwa jumlah korban tewas telah bertambah dari 5 menjadi 14 dan jumlah korban luka-luka telah meningkat dari 15 menjadi 63 orang, seperti dilaporkan pada Minggu.
Militer Kongo telah menuding Pasukan Demokratik Sekutu (ADF), sebuah kelompok militan Uganda yang menyatakan kesetiaan kepada ISIS pada 2019, berada di balik insiden tersebut.
Kelompok itu tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentarnya dan tidak mengaku bertanggung jawab atas pengeboman tersebut.
Kasindi berada di sebuah provinsi di mana pasukan Kongo dan Uganda telah memerangi ADF, yang awalnya memberontak di Uganda, tetapi sekarang telah berada di Kongo sejak akhir 1990.
Kelompok tersebut telah dituduh membunuh ratusan warga desa, terkadang dengan parang, dalam serangan yang sering terjadi dalam dua tahun terakhir. (Reuters)
Perayaan Natal di Palestina Masih Dibatasi Tahun Ini
GAZA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal di Palestina tahun ini hanya sebatas ritual keagamaan, mengin...