14 Migran Asal RI Meninggal di Lepas Pantai Malaysia
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM - Para pejabat maritim Malaysia mengatakan sebuah perahu yang membawa pekerja Indonesia pulang ke pulau Sumatera terbalik hari Kamis (3/9), tidak jauh dari kota pesisir Sabak, Malaysia, menewaskan sedikitnya 14 orang.
Puluhan warga negara Indonesia yang menjadi korban kapal tenggelam di lepas pantai Sabak Bernam, Selangor, Malaysia, diduga merupakan buruh migran tidak berdokumen, demikian keterangan pers KBRI di Kuala Lumpur, Jumat (4/9) pagi.
"Kapal diduga kuat dalam perjalanan menuju Tanjung Balai Asahan (Provinsi Sumatera Utara) dengan membawa WNI yang dikategorikan sebagai Pendatang Asing Tanpa Ijin (PATI)," demikian keterangan pers tertulis KBRI di Kuala Lumpur yang diterima BBC Indonesia melalui email.
Dugaan ini, lanjut KBRI, mengacu pada peristiwa serupa yang pernah terjadi dan lokasi keberangkatan kapal yang bukan melalui pelabuhan resmi.
Sementara itu, Laksamana Pertama Mohamad Aliyas Hamdan, kepala distrik Badan Penegakan Maritim Malaysia, mengatakan perahu itu diyakini membawa 70 orang. Dia mengatakan korban tewas terdiri atas 13 wanita dan seorang pria.
Menurut Laksamana Hamdan, perahu itu terbalik hari Kamis di lepas pantai barat Malaysia, dan sedikitnya 19 orang telah diselamatkan.
Hambali Yakup, pejabat badan itu, mengatakan perahu tersebut tenggelam dalam kondisi laut yang buruk tidak jauh dari pantai. Para pejabat Malaysia yang telah mengirimkan beberapa kapal dan pesawat terbang untuk mencari korban yang masih hilang.
Sekitar dua juta orang Indonesia diyakini bekerja secara ilegal di Malaysia. Mereka sering melakukan perjalanan dengan perahu-perahu reyot sarat penumpang, seringkali pada malam hari untuk menghindari penangkapan oleh pihak berwenang Malaysia. (voaindonesia.com/bbc.com)
Editor : Eben E. Siadari
Obituari: Mantan Rektor UKDW, Pdt. Em. Judowibowo Poerwowida...
YOGYAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Mantan Rektor Universtias Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Dr. Judowibow...