“15.600 Hektare Lahan Terbakar Sudah Dipadamkan”
JAMBI, SATUHARAPAN.COM – Dansatgas kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Provinsi Jambi Kol Inf Makmur mengatakan, seluas 15.600 hektare hutan dan lahan yang terbakar di daerah itu sudah berhasil dipadamkan.
"Hingga saat ini total yang sudah dipadamkan seluas 15.600 hektare, sementara yang masih terbakar sekitar 200 hektare lagi," kata Makmur di Jambi, Minggu (11/10).
Data yang diterima menyebutkan, luas kebakaran yang meliputi kawasan hutan dan areal penggunaan lain baik perkebunan dan hutan tanaman industri mencapai 15.864 hektare.
"Sesuai data yang kami terima luas kebakarannya mencapai 15.864 hektare. Itu artinya masih ada sekitar 200-an hektare yang belum dipadamkan," katanya.
Dansatgas menyatakan, dengan menyisahkan sekitar 200 hektare, yang belum dipadamkan, pihaknya sampai saat ini belum mengurangi personil.
“Personil yang masih melakukan pemadaman diantaranya TNI sebanyak 460 personil, Brimob 200 personil dan manggala agni 100 orang, yang juga petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dibantu masyarakat dan relawan,” katanya.
Terkait bantuan dari negara tetangga, Makmur mengatakan itu masih dipusatkan untuk memadamkan api di Sumatera Selatan. Sebab berdasarkan data dari Satelit Terra dan Aqua dan NOAA, titik api di Provinsi Jambi terpantau sedikit.
"Untuk bantuan tersebut belum diperlukan, karena memang titik api di Jambi jauh lebih sedikit dibanding dengan Sumatera Selatan," katanya.
7 Heli dan 4 Pesawat Dikerahkan Padamkan Api di Sumatera Selatan
Sementara itu, tim gabungan operasi udara dari Indonesia, Singapore dan Malaysia bersama-sama memadamkan api, akibat karhutla di Sumatera Selatan. Total ada 7 helikopter dan 3 pesawat fix wings melakukan water bombing, dan satu pesawat Casa untuk hujan buatan.
Operasi dikonsentrasikan di daerah Ogan Komering Ilir dan Musi Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.
7 heli dan 4 pesawat tersebut terdiri dari 6 heli BNPB, 1 heli dari Singapore, 2 pesawat Air Tractor dari Kementerian LHK, 1 pesawat hujan buatan BNPB, dan 1 pesawat Bombardier dari Malaysia.
Pemerintah Malaysia, telah mengirimkan 1 pesawat jenis Bombardir 415 MP dengan kapasitas 6 ton. Cara loading air dengan scooping di laut. Tiba hari Jumat (9/10) sore.
Pesawat ini akan beroperasi sampai dengan 16 Oktober 2015, (praktis hanya 5 hari efektif). Setelah itu, pihak Malaysia akan melihat situasi apakah ditarik pulang atau diperpanjang. Singapura telah mengirimkan 1 Heli Chinook dengan kapasitas 5 ton yang tiba Sabtu (10/11) siang. Heli ini akan dioperasikan selama 13 hari yaitu 11-23 Oktober 2015.
Briefing kepada para pilot dan crew tentang Rencana Operasi, pembagian daerah dan tugas operasi serta aturan keselamatan. Pemegang komando kendali nasional adalah Indonesia/BNPB. Sedangkan Kodal operasi sehari- hari berada pada Komandan Sub Satgas Udara.
Tim Aju Australia akan tiba di Palembang pada Minggu (11/10) dan diperkirakan pesawat "Thor" type Hercules L 100, dengan kapasitas 15 ton akan tiba pada Selasa (13/10)/Rabu (14/10) besok.
Metode pengisian air dengan memompa dari mobil tangki. Pesawat ini hanya dapat dioperasikan selama 5 hari, karena masih digunakan untuk memadamkan Karhutla di NSW Australia. Indonesia masih menunggu konfirmasi bantuan pesawat dari negara lainnya. (Ant/bnpb.go.id)
Editor : Bayu Probo
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...