16 Juta Warga Yaman dalam Ancaman Kelaparan
SANAA, SATUHARAPAN.COM-Kepala badan pangan PBB memperingatkan bahwa 16 juta orang di Yaman sedang 'berbaris menuju kelaparan' dan mengatakan jatah makanan untuk jutaan orang di negara yang dilanda perang itu akan dipotong pada Oktober kecuali dana baru tiba.
David Beasley, mengatakan pada hari Rabu (22/9) pada pertemuan tingkat tinggi tentang krisis kemanusiaan Yaman bahwa Amerika Serikat, Jerman, Uni Emirat Arab, Arab Saudi dan donor lainnya meningkatkan bantuan ketika Program Pangan Dunia (WFP) kehabisan uang awal tahun ini dan 'karena itu kami menghindari kelaparan dan malapetaka'.
WFP kehabisan uang lagi dan pengurangan dana baru akan dilakukan untuk 3,2 juta orang pada bulan Oktober dan untuk lima juta pada bulan Desember, katanya.
Pada konferensi janji virtual yang diselenggarakan bersama oleh Swedia dan Swiss pada 1 Maret, Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mengajukan banding sebesar US$ 3,85 miliar untuk Yaman tahun ini. Tetapi para donor menjanjikan kurang dari setengah jumlahnya, US$ 1,7 miliar, yang oleh Sekjen PBB disebut 'mengecewakan'. Dalam enam bulan terakhir, total telah berkembang menjadi lebih dari setengah jumlah yang dibutuhkan.
Pertemuan tingkat tinggi pada hari Rabu di sela-sela pertemuan tahunan Majelis Umum PBB mengumpulkan sekitar US$ 600 juta, menurut Uni Eropa, yang menjadi tuan rumah bersama sesi tersebut dengan Swedia dan Swiss. Itu masih menyisakan setidaknya US$ satu miliar yang tidak didanai.
Dalam janji besar, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengumumkan tambahan US$ 290 juta dalam bantuan kemanusiaan untuk Yaman dan Uni Eropa mengatakan mereka mengalokasikan tambahan 119 juta euro (sekitar US$139 juta) untuk bantuan kemanusiaan dan pembangunan. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...