Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 12:17 WIB | Selasa, 11 Maret 2025

180 Anak Terbunuh dan Terluka oleh Bom Sisa Perang Saudara Suriah

Ranjau dan bom sisa perang saudara Suriah berserakan. Sejak al Assad digulingkan pada 8 Desember, "ranjau darat dan sisa-sisa bahan peledak perang telah menyebabkan sedikitnya 628 korban. (Foto: dok. AFP)

DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Ranjau darat dan persenjataan yang tidak meledak di Suriah telah menewaskan atau melukai sedikitnya 188 anak sejak Presiden Bashar al Assad digulingkan pada bulan Desember, kata badan amal Save the Children pada hari Kamis (6/3).

Dari jumlah tersebut, lebih dari 60 anak tewas, kata kelompok yang berbasis di Inggris itu, memperingatkan jumlah korban dapat meningkat karena lebih banyak keluarga kembali ke negara yang dilanda perang itu.

Sejak al Assad digulingkan pada 8 Desember, "ranjau darat dan sisa-sisa bahan peledak perang telah menyebabkan sedikitnya 628 korban, lebih dari dua pertiga dari jumlah total korban untuk sepanjang tahun 2023", kata Save the Children.

Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) pekan lalu mengatakan sekitar 1,2 juta orang telah kembali ke rumah mereka di Suriah dalam tiga bulan terakhir, termasuk lebih dari 885.000 orang yang mengungsi di dalam negeri.

“Sebagian besar wilayah Suriah dipenuhi ranjau dan sisa-sisa bahan peledak perang setelah 13 tahun konflik,” kata Bujar Hoxha, direktur lembaga amal Suriah.

“Setidaknya 188 anak telah terbunuh atau terluka dalam waktu sekitar tiga bulan - itu berarti rata-rata dua anak per hari,” tambahnya.

Kelompok tersebut meminta otoritas transisi dan donor internasional untuk mempercepat proses pembersihan ranjau dan persenjataan yang belum meledak di Suriah.

Sebuah laporan oleh organisasi non pemerintah Humanity and Inclusion bulan lalu telah memperingatkan tentang bahaya yang ditimbulkan oleh amunisi yang tidak meledak yang tersisa dari perang saudara yang dahsyat yang meletus pada tahun 2011.

Dikatakan para ahli memperkirakan bahwa antara 100.000 dan 300.000 dari sekitar satu juta amunisi yang digunakan selama perang tidak pernah meledak.

Bulan lalu, sedikitnya delapan warga sipil termasuk tiga anak-anak tewas ketika amunisi yang tidak meledak meledak di sebuah rumah di Suriah barat laut, kata pemantau perang dan pertahanan sipil. (AFP)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home