20 Bulan Perang Yaman, 7.000 Tewas
SANAA, SATUHARAPAN.COM - Perang di Yaman yang telah berlangsung selama 20 bulan menewaskan lebih dari 7.000 orang dan hampir 37.000 terluka, menurut laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengenai data terbaru.
Data sampai Oktober menunjukkan lebih dari 7.070 orang tewas dan lebih dari 36.818 terluka, menurut data berbasis pada fasilitas kesehatan," kata WHO dalam sebuah pernyataan hari Minggu (6/11) malam, seperti dilaporkan AFP.
Disebutkan bahwa 21 juta orang membutuhkan pelayanan kesehatan yang mendesak, kata badan kesehatan PBB itu.
Yaman telah diguncang oleh pertempuran antara pemberontak kelompok Syiah Houthi yang didukung Iran dan pasukan pemerintah yang didukung oleh koalisi pimpinan Arab Saudi sejak 26 Maret 2015.
Fasilitas Kesehatan Tutup
Berbagai organisasi internasional telah memperingatkan dalam beberapa pekan terakhir mengenai penyebaran penyakit dan tingkat pertumbuhan jumlah penderita gizi buruk di negara itu. Yaman dikenal sebagai negara miskin di Semenanjung Arab, dan makin menderita akibat perang.
WHO mengatakan dalam pernyataan yang dirilis dari ibu kota dikuasai pemberontak, Sanaa, bahwa 2,1 juta orang hidup terlantar akibat konflik bersenjata itu.
Lebih dari separuh dari semua fasilitas kesehatan di seluruh negeri titu elah ditutup, atau hanya sebagian fasilitasnya yang berfungsi, katan laporan itu. "Ada kekurangan dokter pada lebih dari 40 persen dari seluruh distrik."
Upaya oleh PBB untuk meyakinkan pihak-pihak yang bertikai untuk menyepakati gencatan senjata dan memulai kembali perundingan perdamaian sejauh ini menemui jalan buntu.
Editor : Sabar Subekti
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...