20 Tahun Bom Bali, Dunia Perlu Perkuat Kerja Sama Lawan Terorisme
BADUNG, SATUHARAPAN.COM- Peringatan 20 tahun tragedi serangan teror yang dkenal sebagai Bom Bali menjadi kesempatan bagi dunia untuk memperkuat kerja sama melawan terorisme. Sebab, terorisme merupakan kejahatan lintas batas yang menjadi persoalan dunia.
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo mengatakan, peringatan 20 tahun tragedi Bom Bali di Monumen Ground Zero, Kuta, Badung, Bali, Rabu (12/10), menjadi pengingat bagi Indonesia dan dunia untuk lebih waspada terhadap ancaman terorisme.
Perlu upaya pencegahan termasuk pengawasan pada paham radikal, karena itu dapat mencegah bibit-bibit terorisme bertumbuh di Indonesia.
“Harapan kami ke depan, Indonesia dan dunia semakin waspada terhadap ancaman-ancaman terkait kegiatan kelompok teror, dan bagaimana kita bekerja sama melakukan moderasi agama… agar paham yang berkembang menjadi bibit-bibit terorisme bisa dicegah.”
Hadir pada peringatan itu sejumlah perwakilan negara asing, termasuk dari Australia, Malaysia, Jepang, dan Selandia Baru, yang menunjukkan komitmen untuk memperkuat kerja sama melawan terorisme.
Kapolri bersama Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Boy Rafli Amar, menghadiri acara yang dipersiapkan oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
Para pejabat tinggi negara berdoa bersama dengan para penyintas, keluarga dan kerabat korban Bom Bali. Warga yang berkumpul di depan Monumen Ground Zero sejak pukul 23:00 WITA, Rabu, juga menyalakan lilin sebagai simbol perdamaian.
Presiden RI Joko Widodo melalui rekaman video yang disiarkan di lokasi acara kembali menegaskan komitmen Indonesia memberantas terorisme. “Saya memerintahkan Kapolri dan Panglima TNI untuk meningkatkan kewaspadaan. Tidak ada tempat di Tanah Air kita untuk terorisme,”
Bom Bali yang terjadi pada 12 Oktober 2002 merupakan peristiwa ledakan bom di tiga lokasi, yaitu di Paddy’s Pub dan Sari Club di Legian, Kuta, Badung, kemudian di trotoar dekat Kantor Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Renon, Denpasar.
Aksi teror itu menyebabkan 202 orang tewas, yang terdiri atas 164 warga negara asing dan 38 warga negara Indonesia, serta 209 orang luka-luka.
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...