20 WNI di Nepal Belum Diketahui Keberadaannya
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Dua puluh warga negara Indonesia (WNI) yang berada di Nepal saat gempa dahsyat mengguncang pada Sabtu (25/4), sejauh ini belum diketahui keberadaannya. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI belum bisa memastikan ada tidaknya WNI yang menjadi korban dalam gempa tersebut.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengemukakan, saat ini terdapat 18 WNI yang tinggal dan menetap di Nepal, dan 31 WNI lainnya yang statusnya sedang berkunjung ke negara tersebut.
Dari jumlah itu, lanjut Retno, sembilan WNI yang tinggal dan menetap di Nepal sudah bisa dihubungi, sedangkan sembilan lainnya belum berhasil dihubungi.
Adapun dari 31 WNI yang sedang berkunjung ke Nepal, 20 orang di antaranya sudah berhasil dihubungi, sedangkan 11 orang belum berhasil dihubungi.
“Kita terus berupaya untuk menghubungi mereka namun karena komunikasinya yang masih sulit, saya sudah minta Duta Besar di Dhaka (Bangkadesh) yang mengcover Nepal yang saat ini masih berada di Jakarta,” kata Menlu Retno L.P. Marsudi kepada wartawan di Hotel Grand Hyatt, Kula Lumpur, Malaysia, Minggu (26/4) malam.
Ia menyebutkan, Dubes RI untuk Nepal sedang berada di Jakarta untuk mengantar delegasi negara tersebut menghadiri KTT Asia Afrika (KAA), pekan lalu. Namun Menlu Retno Marsudi memastikan, Dubes RI untuk Nepal akan segara kembali ke posnya setelah situasinya memungkinkan untuk membantu melakukan komunikasi dengan WNI yang belum berhasil dihubungi.
Terhadap masyarakat yang membutuhkan informasi mengenai sanak saudaranya yang berada di Nepal, menurut Menlu, dapat menghubungi Tim Direktorat Perlindungan WNI, Contact Person (cp) Bagaskoro di nomor telepon (021) 3813186 atau 081284794696.
“Tim Direktorat Perlindungan WNI selalu dapat dikontak jika terjadi emergency dari waktu ke waktu, update jumlah dan nama,” kata Menlu.
3-4 Hari
Mengenai bantuan Indonesia ke Nepal untuk membantu korban gempa, Menlu mengemukakan, tim SAR, tim Medis, dan berbagai kebutuhan pokok yang diperlukan oleh Nepal pada saat ini, termasuk makanan siap diberangkatkan.
“Jika airport sudah bisa digunakan dalam 3-4 hari kita sudah berangkat untuk membantu Nepal,” ungkap Retno.
Sebelum ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menyampaikan kesiapan Indonesia membantu korban gempa di Nepal.
“Indonesia sedang menyiapkan pengiriman tim SAR, tim media, dan bantuan medis untuk membantu bencana gempa di Nepal,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (26/4) malam. (setkab.go.id)
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...