21 Siswi Dibebaskan dalam Pertukaran 4 Militan Boko Haram
NIGERIA, SATUHARAPAN.COM - Kelompok Boko Haram membebaskan 21 dari sekitar 200 pelajar di Chibok yang diculik dan ditahan sejak April 2014. Pembebasan berdasarkan kesepakatan pertukaran tawanan dengan pemerintah Nigeria, menurut sumber-sumber lokal, hari Kamis (14/10).
Gadis-gadis itu ditukar dengan empat militan Boko Haram di Banki, timur laut Nigeria, kata sumber-sumber lokal, seperti dikutip AFP.
Pihak kepresidenan Nigeria mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa gadis-gadis itu dibebaskan setelah negosiasi antara Boko Haram, Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dan pemerintah Nigeria, dan Swiss.
Pernyataan itu menambahkan bahwa negosiasi sedang berlangsung untuk kemungkinan pembebasan lebih banyak perempuan yang ditahan.
"Hal ini menegaskan bahwa 21 dari gadis-gadis Chibok yang hilang telah dibebaskan dan dalam perlindungan pelayanan negara," kata juru bicara kepresidenan, Garba Shehu, dalam pernyataan.
"Pelepasan gadis-gadis itu... adalah hasil dari negosiasi antara pemerintah dan Boko Haram ditengahi oleh Palang Merah Internasional dan pemerintah Swiss," kata Shehu. "Negosiasi akan terus berlanjut."
"Gadis-gadis itu dibawa ke Kumshe, 15 kilometer dari Banki, di mana terdapat pangkalan militer, dengan kendaraan ICRC," kata seorang sumber lokal.
"Empat militan Boko Haram dibawa ke Banki dari Maiduguri dengan sebuah helikopter militer dan kemudian ke Kumshe dengan kendaraan ICRC."
Dari Kumshe, gadis-gadis Chibok dibawa dengan helikopter ke Maiduguri, ibu kota negara bagian Borno.
Lebih dari 200 perempuan ditangkap di kota Chibok, Nigeria pada April 2014 oleh kelompok Boko Haram sebagai bagian usaha mereka mendirikan negara Islam di wilayah tersebut. Penculikan itu dikecam di seluruh dunia, dan Boko Haram telah lama dinyatakan sebagai organisasi teroris.
Ada 276 anak perempuan yang diculik, dan sebagian berhasil diselamatkan awal tahun ini. Pada bulan September, pemerintah Nigeria mengatakan bahwa mereka telah membuka negosiasi dengan Boko Haram untuk menjamin pembebasan mereka yang tersisa . Namun pembicaraan gagal karena kelompok ekstremis itu mengalami perpecahan.
Identitas perempuan yang dibebaskan belum dapat dikonfirmasi, menurut juru kampanye untuk pembebasan mereka: ‘’Bring Back Our Girls’’, Aisha Yesufu. "Kami tidak dapat memastikan apa pun," kata Yesufu. Dan Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari, menyambut baik pembebasan itu.
Pemberontakan oleh Boko Haram telah menewaskan lebih dari 20.000 jiwa, menyebabkan 2,6 juta orang mengungsi. Ribuan anak-anak diculik sejak Boko Haram mengangkat senjata melawan pemerintah Nigeria pada tahun 2009.
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...