214 Korban Sandera Boko Haram Sedang Hamil
NIGERIA, SATUHARAPAN.COM – Sebanyak 214 perempuan yang diselamatkan dari penyanderaan Boko Haram dalam pembebasan terbaru terhadap 243 perempuan dan anak-anak, dalam keadaan hamil. Mereka diselamatkan dari hutan Sambisa oleh militer Nigeria. Demikian diberitakan situs berita Nigeria, Vanguard.
Jumlah yang cukup besar dari gadis-gadis yang diselamatkan itu tampak hamil, dan laporan tidak resmi hari Sabtu (2/5) menyebutkan jumlah gadis yang hamil di salah satu kamp di negara bagian Borno, sebanyak 214.
Direktur Eksekutif, UNFPA di Lagos, Prof. Babatunde Osotimehin, juga mengungkapkan bahwa dalam satu tahun terakhir, organisasi itu menerima pengiriman lebih dari 16.000 orang hamil bermasalah dari negara bagian Borno, wilayah timur laut Nigeria.
Horor oleh Boko Haram
Sementara itu, korban yang diselamatkan dari penyanderaan oleh kelompok Boko Haram dari hutan Sambisa oleh pasukan Nigeria, tiba kota Yola, ibu kota negara bagian Adamawa, Minggu (3/5). Mereka mengungkapkan kisah horor bagaimana para teroris merajam banyak perempuan dan anak-anak mati di tangan mereka sebelum militer menyelamatkan mereka.
Beberapa korban di antara 275 peremuan dan anak-anak yang dibawa ke kamp pengungsi di Malkohi, pinggiran kota Yola menceritakan bagaimana tiga dari mereka diledakkan dengan ranjau darat, karena mereka mencoba melarikan diri. Demikian dilaporkan situs berita Nigeria, Vanguard.
Mereka sulit untuk percaya bahwa mereka sekarang aman setelah lebih dari satu tahun dalam sandera kelompok ekstremis Islam itu. "Kami haus untuk memuji Tuhan bahwa kami hidup, kami selamat," kata Lami Musa, 27 tahun, saat dia memeluknya bayi perempuannya berusia lima hari. Dia adalah salah satu dari 275 orang yang dibebaskan dan tengah mendapatkan perawatan medis.
Musa melahirkan bayi yang belum diberinya nama pekan lalu ketika terdengar tembakan yang memberi petunjuk adanya upaya penyelamatan. Beberapa anak perempuan dan perempuan dibunuh dalam insiden itu.
"Boko Haram memberitahu mereka untuk keluar dan kami harus lari dengan mereka. Tapi kami mengatakan tidak. Kemudian mereka mulai menembaki kami. Saya menggendong bayi saya untuk melindunginya," kata dia.
Dia selamat dari rajam, kata Salamatu Bulama, sandera lain yang bebas. Dia mengatakan beberapa gadis dan perempuan meninggal, tetapi mereka tidak tahu persis berapa banyak. Sebagian sandera meninggal karena peluru nyasar, katanya.
Bulama menutupi wajahnya dengan kerudung dan menangis meratapi kematian anaknya, balita dua tahun. Dia meninggal karena sakit yang diperburuk oleh malnutrisi dua bulan lalu.
"Apa yang akan saya katakan pada suami saya?" kata Bulama. Dia belajar dari korban lainnya untuk menggunakan telepon selular pinjaman berusaha memberitahu suaminya bahwa dia masih hidup.
Suami Musa dibunuh oleh Boko Haram ketika mereka diculik dari desa Lassa pada bulan Desember. Dia tidak tahu nasib tiga anak mereka yang lain.
Di antara sandera yang dibebaskan ada 21 anak perempuan dan perempuan dengan kaki patah. Selain itu, ââ21 orang lainnya dengan luka tembak. Pada hari Minggu, para pejabat menyusun rincian bahwa 61 perempuan dan 214 anak-anak, hampir semua perempuan yang diselamatkan.
Di antara mereka banyak bayi dan balita yang mengalami masalah kesehatan kritis dan kekurangan gizi. Mereka semua dari desa Gumsuri, dekat kota Chibok. Namun menurut pemimpin di kamp Malkohi, Abubakar Zakari, dari Badan Manajemen Darurat Nasional, bahwa tidak ada sandera dari Chibok.
Menurut Vanguard, lebih dari 677 perempuan dan anak perempuan dibebaskan dalam serangan tentara pada kamp gerilyawan di hutan, pekan lalu.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...