23.000 Pegawai Minyak Kanada Terancam PHK, Minyak Anjlok
OTTAWA, SATUHARAPAN.COM – Sekitar 23.000 pegawai sektor minyak Kanada dan industri pendukungnya terancam pemutusan hubungan kerja (PHK) karena jatuhnya harga minyak dengan cepat.
Menurut cbc.ca, pada Kamis (22/1) menyebut bahwa berdasar laporan Asosiasi Perminyakan Kanada pada 2015 bahwa jumlah sumur yang aktif setiap hari di Kanada akan turun dari 370 tahun lalu menjadi 203.
Asosiasi Kontraktor Pengeboran Sumur Minyak Kanada (CAODC) memperkirakan adanya penurunan signifikan jumlah rig yang beroperasi, menimbulkan pelambatan industri secara luas. Asosiasi memperkirakan akan ada PHK di yang melanda 3.400 pekerjaan di sektor minyak dan 19.500 pekerjaan tidak langsung yang mendukung kegiatan pengeboran.
Prediksi ini didasarkan pada harga minyak mentah pada Rabu (21/1).
"Realitas baru 55 dolar AS per barel berarti seluruh industri akan merugikan untuk jangka waktu, dan pengebor dan layanan rig kontraktor tidak kebal terhadap itu," kata Presiden CAODC, Mark Scholz.
Untuk industri perminyakan, jatuhnya harga minyak sudah dimulai berdampak. Ladang minyak Baker Hughes dan Schlumberger yang berbasis di Houston,Texas telah mengumumkan PHK 16.000 pekerja di sektor perminyakan, sementara perusahaan Kanada, Halliburton melakukan PHK 1.000 orang pada Desember 2014 lalu dan mengisyaratkan PHK lanjutan.
CAODC memprediksi 3.400 jenis pekerjaan yang terkait pengeboran di Kanada akan hilang pada 2015, sementara ada 19.000 jenis pekerjaan lain yang tidak berhubungan langsung dengan perminyakan juga tidak terpakai lagi.
Efek dari penurunan harga minyak sudah berdampak ekonomi Kanada. Pasar perumahan Calgary, Kanada telah terdampak karena dengan perhitungan harga minyak yang lebih rendah berarti pemerintah federal dan provinsi mengalami kerugian hampir lebih dari 14 miliar dolar AS.
John T. Young, kepala restrukturisasi perusahaan pengeboran minyak Conway Mackenzie, mengeluarkan peringatan tentang industri perminyakan tersebut.
“Perusahaan dihadapkan standar ganda mereka ingin berjuang mengurangi harga minyak, sementara pada saat yang sama menunda pembayaran mereka untuk pekerja ladang minyak,” kata Young. (bloomberg.com/cbc.ca).
Editor : Bayu Probo
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...