2.302 Relawan Moderasi di NTB Dikukuhkan, Menag: Harus Berada di Tengah-tengah
MATARAM, SATUHARAPAN.COM-Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, menghadiri pengukuhan 2.302 Relawan Moderasi Beragama yang selanjutnya disebut dengan Relawan Moderasi, di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), HARI Selasa (26/12).
Menag mengapresiasi kegiatan yang diinisiasi oleh Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi NTB tersebut. Dia berpesan dua hal untuk para relawan ini. “Saya tidak panjang lebar, karena saya hanya ingin menyampaikan dua hal. Pertama, menjadi Relawan Moderasi itu tidak mudah. Ini ada dua kata, relawan dan moderasi. Relawan itu kadang rela kadang melawan,” kata Menag Yaqut.
Ia mengingatkan, untuk melakukan moderasi itu juga tidak mudah. "Moderasi itu harus berada di tengah. tidak boleh ikut yang kiri, tidak boleh ikut yang kanan. Harus ada di tengah-tengah, mengikuti arahan pimpinan," tegasnya.
Gus Men, begitu ia biasa disapa, juga menambahkan bahwa hari ini masyarakat dihadapkan pada satu situasi di mana ada sekelompok orang yang mengklaim sebagai pemegang otoritas keagamaan, pemegang otoritas kebenaran.
"Bahwa yang berhak menentukan kebenaran adalah kelompok mereka,” katanya. “Oleh karena itu saya berharap, Relawan Moderasi ini mampu berada di tengah-tengah untuk menjembatani semua situasi yang ekstrim dan memoderasi semua hal yang mereka merasa memiliki otoritas atas kebenaran.”
Gus Men mengingatkan bahwa Indonesia ini negara majemuk. “Takdir Indonesia ini takdir keragaman, takdir keberagaman, takdir keberbedaan. Namun, keperbedaan yang dimiliki bangsa Indonesia ini selalu menjadi kekuatan dan berhasil memerdekaan negara yang kita cintai,” katanya.
Pj. Gubernur NTB yang diwakili Sekda Provinsi NTB, Fathurrahman, juga hadir dalam pengukuhan Relawan Moderasi. Beliau mengapresiasi langkah-langkah yang sudah dilakukan Kemenag yang berkomitmen mewujudkan moderasi beragama.
“Adanya Relawan Moderasi ini kami harap dapat menjadi solusi konkret untuk melawan intoleransi. Khususnya dalam momen politik ini, mari kita meneguhkan komitmen bersama untuk menjaga ketenangan dalam pemilu,” katanya.
“Politik, tidak boleh merusak kerukunan yang telah kita bangun bersama. Mari kita jadikan pemilu sebagai panggung untuk penugat persatuan, bukan pemecah belah,” katanya.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Provinsi NTB, H. Zamroni Aziz, menyampaikan bahwa Relawan Moderasi ini diambil dari 1.000 lebih desa di Provinsi NTB. Mereka diambil dari berbagai unsur, mulai dari ASN Provinsi NTB, perwakilan tokoh agama, perwakilan aparat keamanan, hingga penyuluh agama serta petugas KUA di wilayah NTB.
“Relawan akan bekerja sama dengan seluruh stakeholders untuk menjaga kerukunan umat beragama, agar terjamin kehidupan yang nyaman di NTB,” kata H. Zamroni.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...