25 Persen Warga AS Bisa Bedakan Antara Fakta dan Opini
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Survei baru menunjukkan hanya seperempat orang dewasa di Amerika Serikat (AS) bisa membedakan mana pernyataan yang berdasarkan fakta dan mana yang hanya merupakan opini atau pendapat.
Riset yang diadakan oleh Pew Research Center pada 5.035 orang dewasa di Amerika untuk membaca 10 pernyataan dan memisahkan mana yang fakta dan mana yang opini.
Hasil survei yang diumumkan hari Senin (18/6) menunjukkan hanya 26 persen responden bisa menunjuk dengan betul lima pernyataan berdasarkan fakta dan lima yang hanya merupakan opini.
Pew Center mengatakan, 25 persen dari responden memberikan jawaban yang kebanyakan atau seluruhnya salah. Survei itu menunjukkan bahwa baik pendukung partai Republik maupun Demokrat cenderung menganggap pernyataan-pernyataan yang dimuat dalam berita sebagai “fakta” apabila isinya cocok dengan pandangan politik mereka.
Misalnya, lebih banyak pendukung Demokrat dibanding Republik yang menganggap pernyataan “Aborsi harus dinyatakan legal dalam kebanyakan kasus” sebagai fakta dan bukannya opini.
Sebaliknya, lebih banyak kaum Republik dibanding Demokrat yang berpendapat pernyataan “Pemerintah hampir selalu boros dan tidak efisien” sebagai fakta dan bukannya opini.
Studi itu juga mencatat, apabila orang Amerika mengatakan sebuah pernyataan sebagai “berdasarkan fakta”, mereka juga cenderung berpendapat bahwa pernyataan itu akurat.
Kemampuan responden untuk bisa menggolongkan pernyataan sebagai “fakta” atau “opini” juga dipengaruhi oleh kesadaran politik yang lebih tinggi, pemahaman tentang cara kerja teknologi digital, tingkat kepercayaan yang lebih tinggi terhadap media berita dan minat yang besar terhadap berita pada umumnya. (VOA)
Editor : Melki Pangaribuan
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...