300an Jemaat Hadiri Pemakaman Biarawati Mississipi
MISSISSIPPI, SATUHARAPAN.COM – Lebih kurang 300 jemaat menghadiri pemakaman dua biarawati – Suster Margaret Held dan Suster Paula Merrill – yang meninggal dunia karena pembunuhan di kediaman mereka.
Menurut Dailyprogress.com, hari Senin (29/8) lebih kurang 145 jemaat menghadiri misa pemakaman di dalam Saint Thomas Church, Lexington. Gereja tersebut merupakan tempat kedua biarawati tersebut menempuh studi Alkitab.
Jemaat lainnya, lebih kurang 160 orang mengikuti misa dari luar gereja.
Saat memberi homili di misa penghiburan, Uskup Joseph Kopacz dari Keuskupan Jackson mengatakan kedua biarawati membantu banyak orang dalam kedermawanan.
Kedua biarawati bekerja di sebuah klinik di Lexington, sekitar 15 kilometer dari rumah mereka di Durant, Missisipi.
Kopacz mengingat-ingat salah satu kalimat yang paling khas dari Suster Margaret. “Bagaimana mungkin saya tidak menyanyi dalam satu hari, tidak mungkin rasanya ?”, kata Kopacz.
Dalam kesempatan yang sama Presiden Sisters of Charity of Nazareth, Susan Gatz mengatakan saat kedua biarawati sahabatnya itu meninggal dunia sesungguhnya dia menjadwalkan untuk berbincang santai.
Pastor Greg Plata yang mengepalai jemaat di Saint Thomas Church mengatakan tubuh para biarawati ditemukan hari Kamis (25/8) di kediaman mereka di Mississippi.
Nbcnews.com melaporkan jenazah para biarawati yang bekerja sebagai perawat itu ditemukan meninggal dunia ketika mereka tidak melapor untuk bekerja di klinik terdekat. Di klinik itu mereka secara rutin bekerja memberikan suntikan flu, insulin dan perawatan medis lainnya untuk anak-anak dan orang dewasa yang tidak mampu.
"Mereka yang paling baik, wanita paling lembut yang dapat Anda bayangkan. Panggilan mereka adalah membantu orang miskin," kata Plata. Pihak berwajib setempat telah mengamankan seorang tersangka, Rodney Earl Sanders, yang ditahan hari Jumat (27/8).
Menurut Sherif dari wilayah Holmes, Willie March, saat diinterogasi Sanders mengaku membunuh kedua biarawati tersebut, namun tidak disebutkan motif pembunuhan.
March mengatakan Sanders merupakan resedivis karena pernah dipenjara karena mengemudi di bawah pengaruh alkohol, selain itu Sanders juga pernah dihukum dalam karena perampokan bersenjata pada 1980-an. (dailyprogress.com)
Editor : Eben E. Siadari
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...