4 Alat Canggih Kapal Riset BPPT dalam Operasi Pencarian AirAsia
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kapal riset Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Baruna Jaya (BJ) meninggalkan Pelabuhan Muara Baru, Selasa (29/12) malam, dengan misi menemukan pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh beberapa hari lalu.
Ada empat peralatan yang dibawa kapal riset itu dalam melaksanakan misi kali ini. Pertama, Multi-beam Echo Sounder yang berfungsi melakukan pemetaan biometri dalam laut. Kedua, Side Scan Sonar yang juga berfungsi melakukan pemetaan dengan jangkauan lebih tajam.
Alat ketiga, Megato Meter atau alat deteksi logam. Alat ini dipakai apabila hasil yang didapat oleh kedua tes awal menunjukkan indikasi adanya objek di dasar laut. Yang keempat, ROV (Remote Operated Vehicle) yang berfungsi menampilkan visual real (gambar video) dari dasar laut.
“Berbekal peralatan yang kami bawa, kami berharap dapat menemukan badan pesawat sekaligus black box-nya," kata Ketua Tim Ekspedisi Kapal Riset Baruna Jaya I Rahardian.
"Keempat alat tersebut akan bekerja secara bergantian. Dengan begitu, data yang didapat sudah terkonfirmasi kebenarannya," ucap Rahardian.
Baruna Jaya berkoordinasi dengan pihak Badan SAR Nasional (Basarnas) selaku koordinator tim pencarian dan evakuasi pesawat Air Asia yg hilang. Sesuai arahan Kepala Basarnas, Baruna Jaya mengarah ke titik penemuan sebelumnya.
“Di tengah cuaca yang tidak menentu saat ini, mudah-mudahan Baruna Jaya dapat melaksanakan tugasnya dengan baik," kata Rahardian. (bppt.go.id)
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...