4 Meninggal Akibat Banjir Longsor di Sulawesi Utara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak empat warga di Provinsi Sulawesi Utara meninggal akibat bencana banjir dan longsor pada hari Selasa (21/6) pagi.
Bencana banjir dan tanah longsor tersebut melanda Kota Manado, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Kepulauan Sitaro, dan Kabupaten Kepulauan Sangihe tersebut karena hujan lebat disertai cuaca ekstrem dan gelombang tinggi.
Sejak hari Senin (20/6) Kota Manado diterjang banjir, tanah longsor, abrasi dan angin kencang. Banyak pohon tumbang di jalan. Satu orang meninggal saat kendaraannya tertimpa pohon tumbang. Sedangkan di Kota Tomohon terjadi bencana longsoran di Tinoor dan beberapa titik di Kota Tomohon.
Sementara di Kabupaten Minahasa Selatan terjadi gelombang pasang yang mengakibatkan hanyutnya perahu motor di Amurang Timur dan juga tanah longsor di beberapa kecamatan.
Di Kabupaten Kepulauan Sitaro (Siau Tagulandang Biaro) terjadi bencana banjir dan tanah longsor. Sebanyak 23 orang masih mengungsi di gereja-gereja di Desa Mini.
Korban terbanyak ada di Kabupaten Kepulauan Sangihe, tiga warga meninggal dan satu orang masih hilang akibat banjir longsor dan gelombang tinggi. Daerah berbentuk pulau-pulau kecil di paling utara Indonesia ini aksesibilitas sulit dijangkau.
Gelombang tinggi dan cuaca ekstrem menyebabkan akses laut menuju Kepulauan Sangihe belum dapat dilakukan dengan kapal laut. Komunikasi dengan BPBD setempat juga terkendala sehingga data masih terbatas.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho melalui keterangan tertulis, hari Rabu (22/6), mengatakan upaya penanganan darurat terus dilakukan. BPBD dibantu TNI, POLRI, SAR, dan masyarakat setempat telah melakukan evakuasi, pendataan dan mendropping logistik berupa makanan siap saji serta peralatan tidur. (bnpb.go.id)
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...