40% Orang Amerika Percaya Invasi Rusia Tanda Nubuat Alkitabiah Akhir Zaman
SATUHARAPAN.COM-Empat puluh persen orang Amerika Serikat melihat beberapa signifikansi nubuat kenabian pada invasi Rusia ke Ukraina, menurut sebuah survei baru yang diterbitkan oleh Joshua Fund, menurut laporan The Jerusalem Post, Jumat (8/4).
Jajak pendapat dilakukan oleh McLaughlin & Associates antara 17 dan 22 Maret dan mengajukan pertanyaan kepada 1.000 orang dewasa Amerika. Joshua Fund adalah organisasi nirlaba yang didirikan oleh Joel dan Lynn Rosenberg.
Secara khusus, survei tersebut menanyakan, “Apakah Anda setuju atau tidak setuju bahwa invasi Rusia ke Ukraina, yang telah memicu perang darat terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II, adalah salah satu tanda yang Yesus nubuatkan dalam Alkitab ketika Dia memperingatkan bahwa akan ada 'perang dan desas-desus tentang perang' di 'hari-hari akhir' (akhir zaman)?”
Jajak pendapat menemukan bahwa 40% dari mereka yang disurvei, dan itu bisa diartikan mewakili lebih dari 100 juta orang Amerika berdasarkan survei populasi terbaru, mengatakan mereka setuju bahwa invasi adalah tanda nubuat alkitabiah. Namun 40% lainnya tidak setuju, dan sekitar 20% mengatakan mereka tidak tahu.
“Itu jumlah yang sangat besar,” kata Rosenberg dalam sebuah tulisan tentang jajak pendapat. Ketika dirinci berdasarkan agama, hanya 7% ateis yang percaya bahwa invasi Rusia adalah tanda hari-hari terakhir. Sepuluh persen agnostik setuju, 19% orang Amerika yang mengidentifikasi dirinya sekuler, 28% Yahudi, 37% Katolik, 54% Protestan, dan 70% Kristen Evangelis yang setuju.
Ada lebih banyak pendukung Donald Trump daripada pendukung Joe Biden yang mengatakan perang adalah tanda nubuat alkitabiah. Empat puluh empat persen dari mereka yang memilih Trump mengatakan mereka setuju dibandingkan dengan 36% pendukung Biden.
Beberapa pemimpin Kristen terkemuka, termasuk penginjil Pat Robertson, telah berspekulasi bahwa perang Rusia-Ukraina menggerakkan nubuatan “akhir zaman” seperti yang dijelaskan dalam kitab Yehezkiel (juga disebut sebagai Perang Yajuj dan Majuj).
Mereka Yang Tidak Setuju
“Rekan-rekan saya di Joshua Fund dan saya percaya terlalu dini untuk menarik kesimpulan seperti itu,” kata Rosenberg. “(Kitab) Yehezkiel (pasal) 38 dan 39 tidak menggambarkan invasi Rusia ke Ukraina… Yehezkiel menggambarkan aliansi militer yang dipimpin oleh Rusia dan Iran melawan Negara Israel yang terlahir kembali secara kenabian di 'hari-hari terakhir.' Perang ini tidak pernah terjadi dalam sejarah manusia, dan nubuatan itu belum lulus.”
Dalam survei yang sama, responden ditanya apakah menurut mereka pandemi COVID-19 adalah salah satu tanda yang Yesus katakan dalam Alkitab ketika Ia memperingatkan bahwa akan ada “wabah” yang parah di hari-hari terakhir.
Sebanyak 40% orang Amerika yang sama mengatakan mereka percaya COVID-19 adalah tanda nubuat alkitabiah terpenuhi, sementara 41% tidak setuju. Selebihnya tidak tahu.
Joshua Fund melalui McLaughlin & Associated mengajukan pertanyaan serupa pada Maret 2020, segera setelah dimulainya pandemi COVID-19. Kemudian, hanya 29% responden yang mengatakan bahwa mereka setuju bahwa virus itu adalah tanda “bahwa kita hidup dalam apa yang Alkitab sebut hari-hari terakhir.”
“Kami telah melihat ada peningkatan awal 11 poin selama jajak pendapat Joshua Fund terakhir,” kata Rosenberg. “Itu signifikan.”
Jajak pendapat itu juga menanyakan pertanyaan tentang seberapa efektif orang Amerika berpikir tentang kesepakatan nuklir Iran dan apa yang akan dilakukan Iran jika memperoleh senjata nuklir. (TJP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...