50 Tahun Merdeka, Singapura Berharap Bebas dari ISIS
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM – Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong berharap negara yang bertetangga dengan Indonesia tersebut dapat terbebas dari cengkeraman paham ideologi ISIS (Islamic State Iraq and Syria). Ia juga berharap hubungan internasional Singapura dengan negara-negara yang ada di kawasan Selat Malaka dapat stabil.
“Kita amat bimbang dan kita memandang serius isu ini. Beberapa waktu lalu kita berhasil menangkap beberapa orang di Singapura yang ingin berjuang dengan ISIS dan kita juga tahu tentang beberapa orang yang sudah berbuat demikian, selain mereka yang ingin menyertai ISIS dan pulang kembali ke sini. Dalam hal ini kita mempunyai program yang sangat baik dengan Kumpulan Pemulihan Keagamaan, memulihkan mereka yang sudah terdoktrinasi dan yang telah ditahan. Kita akan intensifkan bekerja sama dengan keluarga mereka dan membantu mereka melalui masa-masa sukar, sambil berharap masyarakat tidak mudah terpengaruh,” kata Lee dalam sebuah acara televisi berjudul A Conversation with the PM: Our Future, Our People, Sabtu (1/8) di Singapura, jelang perayaan Hari Nasional (Kemerdekaan Singapua, yang dirayakan setiap 9 Agustus.
Lee menyebut dari pendapat para pengamat politik dan stabilitas kawasan, ISIS merupakan kumpulan orang-orang yang pernah terkait dengan Al-Qaeda.
“Tetapi Al-Qaeda kala itu tidak ada akses kepada media sosial, tidak sama dengan ISIS sekarang. Pada 2001, saya rasa Facebook belum terlalu populer. ISIS dengan licik, menggunakan internet dan media sosial untuk mendampingi, memikat dan mempengaruhi banyak orang, termasuk Malaysia, Indonesia dan Singapura,” kata Lee.
“Kita perlu berwaspada dan terus bekerja keras, dengan harapan agar kita dapat mengenal pasti mereka dengan lebih awal,” Lee menambahkan.
Hubungan Stabilitas Politik Kawasan Selat Malaka
Lee berharap negara-negara mitra bisnis Singapura di kawasan Selat Malaka diharap tetap melanggengkan kerja sama yang saling menguntungkan.
“Kita mempunyai hubungan yang amat baik dengan Malaysia dan secara pribadi, saya mempunyai hubungan yang baik dengan Perdana Menteri Najib Razak, kami berharap Malaysia akan terus stabil karena kami mau terus bekerja sama dan berurusan dengan negara berbentuk kerajaan itu dan ini sudah kami lakukan sejak beberapa tahun kebelakangan ini,” kata Lee.
Lee menambahkan apabila terjadi sesuatu hal yang mengganggu kestabilan politik, sosial atau keselamatan, maka dia dan Najib Razak dan segenap pemimpin negara-negara di kawasan terdekat akan memantaunya dengan lebih dekat lagi.
“Generasi tahun 1960an dan 1970an menyadari dua negara ini terkait dan berhubungan erat. Generasi muda sekarang mungkin berbeda, namun hubungan kedua negara tetap harmonis dan ini harus terus kita beri perhatian,” dia menambahkan. (berita.mediacorp.sg)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...