500 Lebih Pengungsi Rohingya Melarikan Diri dari Tahanan Malaysia
KUALA LUMPUR, SATUHARAPAN.COM-Lebih dari 500 pengungsi Rohingya melarikan diri dari penahanan di Malaysia pada Rabu (20/4) pagi menyusul protes, tetapi sebagian besar telah ditangkap kembali, kata pejabat imigrasi.
Departemen Imigrasi mengatakan 528 orang Rohingya melarikan diri setelah mendobrak pintu blok dan pagar pembatas di pusat penahanan sementara di negara bagian Penang utara. Polisi dan lembaga lainnya dikerahkan dan 362 tahanan telah ditangkap kembali, kata departemen itu dalam sebuah pernyataan.
"Pencarian tahanan yang tersisa terus berlanjut," katanya, tanpa memberikan rincian lebih lanjut tentang apa yang memicu pelarian itu.
Kepala polisi Penang, Mohamad Shuhaily Mohamad Zain, mengatakan kepada media lokal bahwa enam tahanan tewas ketika mencoba menyeberang jalan raya.
Malaysia, yang memiliki populasi Muslim yang dominan, adalah tujuan pilihan bagi Muslim Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar atau mereka yang ingin melarikan diri dari kesengsaraan di kamp-kamp pengungsi di Bangladesh.
Malaysia tidak memberikan status pengungsi, tetapi negara itu menampung sekitar 180.000 pengungsi dan pencari suaka yang terakreditasi dengan UNHCR, termasuk lebih dari 100.000 warga Rohingya dan kelompok etnis Myanmar lainnya. Ribuan lainnya tetap tidak berdokumen setelah tiba di negara itu secara ilegal melalui laut. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...