58 Jemaah Haji Meninggal, Sebagian Besar Akibat Penyakit Jantung
JEDDAH, SATUHARAPAN.COM-Hingga hari Minggu, 17 Juli 2022 tercatat sebanyak 58 jemaah haji meninggal dunia dengan penyebab kematian terbanyak adalah penyakit jantung. Jemaah haji wafat didominasi jenis kelamin laki laki, dan dari kelompok umur lebih banyak usia di bawah 60 tahun.
''Yang meninggal lebih banyak pria walau jemaah lebih banyak perempuan,'' kata Kepala Pusat Kesehatan Haji, dr. Budi Sylvana, saat pertemuan dengan Menteri Agama, di Jeddah Sabtu (16/7).
Menurut Budi, ada tiga faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan jemaah haji. Faktor pertama adalah adanya ancaman suhu dan kelembaban di Arab Saudi, danaktivitas yang berlebihan.
Faktor kedua adalah adanya kerentanan kesehatan jemaah haji. Jemaah haji indonesia didominasi oleh jemaah haji risiko tinggi, karena faktor usia dan penyakit. Selain itu juga adanya kekambuhan penyakit yang dipicu oleh kelelahan dan kondisi fisik yang menurun.
Faktor ketiga adalah kapasitas tenaga kesehatan terkait antisipasi dan respon petugas kesehatan terhadap masalah kesehatan jemaah. ''Dengan berbagai cara, angka kematian bisa kita kendalikan, walaupun jemaah lansia, walaupun jemaah punya komorbid, tapi bisa kita kendalikan,'' katanya.
Menurut Budi, kerentanan kesehatan jemaah sebenarnya dapat diantisipasi melalui penguatan promosi kesehatan untuk menjaga jemaah tetap sehat dan mencegah atau memperburuk kekambuhan.
''Jika dimungkinkan, ke depan untuk ritual ibadah sunnah, para KBIH (kelompok bimbingan ibadah haji) membawa jemaah konsultasi dulu ke dokter kloter untuk mendapatkan izin. Sehingga betul-betul jemaah sehat yang bisa lakukan ibadah sunnah,'' kata Budi.
Editor : Sabar Subekti
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...