60 Persen Gunakan Masker, Jamin Penularan COVID-19 di Angka Satu
SURABAYA, SATUHARAPAN.COM - Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Jawa Timur mengingatkan bahwa penggunaan masker sebesar 60 persen di lingkungan tertentu mampu menjamin rate of transmission (RT) atau rasio penularannya berada di angka 1 (satu).
"Kalau RT sudah di angka 1, maka di lingkungan tersebut virusnya akan pelan dan pasti hilang," kata Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Jawa Timur, dr Joni Wahyuhadi di Surabaya, Senin (15/6). Namun, jika tetap di atas angka 1 seperti yang terjadi di kawasan Surabaya Raya (Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo dan Kabupaten Gresik), saat ini maka akan menjadi endemi dan terus ada.
"Apalagi angkanya jauh di atas 1, maka akan ada modifikasi kasus dan semakin berbahaya. Sekali lagi, agar virus itu perlahan hilang maka penggunaan masker saja sudah sangat membantu," katanya.
Direktur di RSUD dr Soetomo tersebut berharap kesadaran masyarakat, terutama di Surabaya Raya, menjadi tinggi terhadap penggunaan bermasker, terlebih angka warga yang terpapar COVID-19 terus bertambah.
Yang dikhawatirkan, kata dia, jika tak ada kesadaran masyarakat, maka rumah sakit akan terbebani serta tidak mampu, sehingga semakin banyak transmisi penularannya dan sangat berbahaya. "Prinsip mudah sebenarnya, yaitu jaga jarak fisik dan sosial, menggunakan masker, cuci tangan setiap saat dan melakukan isolasi bagi yang sakit. Ini memang sepertinya gampang, tapi sulit dikerjakan."
134 Per 100.000 Penduduk
Surabaya Raya memang menjadi sorotan, karena tingkat penularan dan penderita COVID-19 yang sangat tinggi, bahkan rasio penularan yang masih di atas angka 1. Berdasarkan catatan Gugus Tugas Provinsi, di Surabaya Raya sebanyak 66 persen dari seluruh kasus COVID-19 di Jatim berasal dari tiga daerah tersebut, bahkan Kota Surabaya saja sekitar 51 persen.
Data epidemologi attack rate atau tingkat serangan COVID-19 di Kota Surabaya per 14 Juni 2020 dengan jumlah penduduk lebih dari tiga juta jiwa telah mencapai 133,8. "Artinya, setiap 100.000 populasi warga Surabaya, 134 orang di antaranya positif COVID-19. Ini masih sangat berbahaya dan harus diwaspadai semua," kata dr Joni.
Data per Senin (15/6) malam, tambahan kasus di Kota Surabaya sebanyak 109 orang sehingga totalnya 4.119 orang; Sidoarjo tambah 27 orang dan totalnya 986 orang, serta Gresik tambah 38 orang yang secara keseluruhan mencapai 350 orang. Jatim menambah kasus 292 orang, dan total menjadi 8.053 orang. (Ant)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...