70 Juta Kristen Nigeria Hidup Ketakutan
YOLA, NIGERIA, SATUHARAPAN.COM - Kelompok militan Boko Haram kini sedang mengadopsi strategi berdarah kelompok jihadis Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS, yang menyasar orang Kristen dengan teror menakutkan sehingga menempatkan 70 juta umat Kristen di Nigeria hidup dalam ketakutan karena agamanya.
Hal ini dikatakan oleh Direktur Center for Religious Freedom pada Hudson Institute, Nina Shea, sebagaimana dilansir oleh foxnews.com Minggu (19/4).
Pemimpin Boko Haram bulan lalu bersumpah setia secara resmi kepada ISIS melalui pesan audio dalam bahasa Arab yang kemudian diposting ke akun twitter. Kelompok militan itu telah melakukan pembunuh di sepanjang wilayah timur laut Nigeria, selanjutnya ke negara tetangga Chad, Kamerun dan Nigeria.
Dalam serangan pada 7 April lalu, seorang ekstremis Islam menyamar sebagai pengkhotbah dan menewaskan sedikitnya 24 orang di negara bagian Borno, Nigeria.
PBB telah mengutuk serangan itu dan menyerukan strategi multinasional untuk melawan kelompok tersebut.
"Boko Haram mungkin adalah kelompok ekstremis Islam yang paling mematikan di dunia," kata Nina Shea.
Para ahli khawatir serangan itu adalah bagian dari tren peningkatan teror oleh kelompok-kelompok ekstremis untuk menargetkan orang-orang Kristen dan non-Muslim seiring dengan upaya mereka menguasai wilayah Afrika Barat.
"Itu adalah strategi Boko Haram," kata David Curry, kepala organisasi nirlaba Open Doors, AS, yang bekerja dengan pengungsi Kristen di seluruh dunia. "Serangan ini meningkat."
Kelompok ini juga menculik lebih dari 200 anak perempuan tahun lalu dan terus menargetkan anak-anak sekolah.
Pendukung kebebasan beragama mengatakan Boko Haram sekarang beroperasi mengikuti langkah ISIS di Suriah dan Irak, mengeksekusi orang-orang Kristen dan orang lain yang tidak mau menerima ideologi ekstremis mereka.
Boko Haram telah berhasil membunuh ribuan lawan-lawannya serta korban yang sengaja mereka targetkan. Selain itu lebih dari satu juta orang pergi meninggalkan tempat tinggal mereka karena aksi kelompok ini.
"Boko Haram mungkin adalah kelompok ekstremis Islam yang paling mematikan di dunia," kata Nina Shea. "Mereka menginginkan Negara Islam yang murni."
Pengamat mengatakan kelompok ini menghadirkan tantangan jangka panjang bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan itu. Aktivis dan organisasi internasional telah lama menyerukan intervensi strategis dari Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya untuk melawan pemberontak Boko Haram dengan berkoordinasi bersama pasukan lokal.
AS telah menawarkan bantuan terbatas. Pada bulan Februari, komandan Pasukan Khusus AS di Afrika mengatakan militer Amerika akan berbagi peralatan komunikasi dan peralatan intelijen.
Tapi Shea percaya AS dan sekutunya harus berbuat lebih banyak.
"Kita harus mencari pasukan elit dan terlatih untuk mengatasi kelompok-kelompok ini," katanya.
Editor : Eben Ezer Siadari
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...