70 Negara Hadiri Satu Abad Gencatan Senjata Perang Dunia I
PARIS, SATUHARAPAN.COM - Tepat pada tanggal 11 November jam 11 pagi – bertepatan 100 tahun setelah berakhirnya pertempuran yang dikenal sebagai Perang Dunia Pertama – pemimpin 70 negara, termasuk negara-negara yang mengirim pasukan dan pekerja mereka ke Western Front, berkumpul di Arc de Triomphe untuk mengenang jutaan orang yang tewas dalam konflik tersebut.
Presiden Amerika Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin adalah tokoh terakhir yang tiba. Keduanya saling berjabat tangan dan Putin memberi acungan jempol untuk menjawab pertanyaan Trump “apa kabar?”
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyalakan api abadi di Unknown Soldier, yang menyala kembali setiap malam di tugu yang bertuliskan kalimat “di tempat ini beristirahat seorang tentara Prancis yang tewas demi bangsa.”
Dalam pidatonya, Macron berbicara tentang pengorbanan banyak orang satu abad lalu dalam pertempuran selama empat tahun di Eropa. “Patriotisme adalah kebalikan dari nasionalisme,” ujar Macron. “Nasionalisme adalah pengkhianatan terhadap patriotisme.”
“Sejumlah unsur jahat kini bangkit kembali, siap menabur kekacauan dan kematian,” tambah Macron. “Sejarah kadang-kadang berpotensi terulang dengan pola yang tragis dan merusak warisan perdamaian yang sudah diakhiri dengan darah leluhur kita.”
Macron Minggu sore dijadwalkan melangsungkan forum perdamaian, yang oleh Kanselir Jerman Angela Merkel dinilai sebagai “upaya melakukan apapun guna mencapai dunia yang lebih damai, meskipun kita tahu banyak hal yang masih harus dilakukan.”
Trump, seorang penggiat kebijakan nasionalis “Amerika yang Pertama” tidak menghadiri forum ini, tetapi Putin diperkirakan akan datang.
Peringatan 100 tahun berakhirnya Perang Dunia Pertama ini berlangsung muram, di bawah langit yang mendung. Acara ini menghadirkan pemain cello Yo-Yo Ma, penyanyi Angelique Kidjo asal Benin, Afrika.
Tidak ada prajurit Perang Dunia Pertama yang diketahui masih hidup saat ini, tetapi suara mereka hadir lewat para siswa sekolah yang membacakan surat-surat para prajurit yang ditulis satu abad lalu.
Hari Veteran
Presiden Amerika Donald Trump bersama puluhan pemimpin dunia hari Minggu (11/11) mengikuti peringatan “Hari Gencatan Senjata” di Arc de Triomphe Paris, untuk mengenang mereka yang gugur dalam Perang Dunia Pertama, perang yang berakhir satu abad lalu pada tanggal 11 November jam 11 siang. Di Amerika diperingati sebagai “Hari Veteran.”
Trump hari Sabtu (10/11) membatalkan kunjungannya ke pemakaman Amerika di luar kota Paris di mana ia sedianya meletakkan karangan bunga guna menghormati para prajurit Amerika yang tewas dalam Perang Dunia Pertama.
Pernyataan Gedung Putih mengatakan kunjungan itu dibatalkan karena kesulitan penjadwalan dan logistik akibat cuaca yang membuat helikopter presiden tidak dapat beroperasi.
Sebaliknya, justru Kepala Staff Gedung Putih Jendral John Kelly dan Ketua Kepala Staf Joe Dunford yang memimpin delegasi Amerika menghormati hampir 2.300 prajurit yang tewas dan dimakamkan di pemakaman Amerika Aisne-Marne itu, di bawah langit yang mendung dan hujan rintik-rintik.
Para kritikus mengatakan Trump seharusnya menemukan alternatif transportasi lain untuk datang ke acara di pemakaman itu.
Lokasi pemakaman pada Juni 1918 dikenal sebagai Battle of Belleau Wood. Selain 2.288 prajurit Amerika yang tewas dan dimakamkan di pemakaman itu, ada pula 1.060 prajurit lain yang hilang ketika bertugas.
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel, dengan bergandengan tangan, pada hari Sabtu (10/11) mengikuti upacara di Compiegne Forest, di bagian utara Paris, dimana pasukan sekutu dan pasukan Jerman yang kalah menandatangani perjanjian untuk mengakhiri Perang Dunia Pertama.
Editor : Melki Pangaribuan
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...