711 Relawan Turun Tangan Siap Pantau Pilkada
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Koalisi Kawal Pilkada yang terdiri dari Perkumpulan Untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Jaringan Pendidikan Pemilih Rakyat (JPPR), Change.org, Codenation,International Co Indonesia Corruption Watch (ICW), Data Science Indonesia, dan Turun Tangan, siap memantau pemungutan dan penghitungan suara yang akan berlangsung dalam dua hari ke depan. Turun tangan sudah menyiapkan 711 relawan yang tersebar di 80 Kabupaten/kota yang mengikuti Pilkada Serentak 2015.
“Kita ingin dengan kawal pilkada, semakin memperbesar partisipasi massa nantinya. 771 relawan aktif yang siap melakukan pindai C1, jumlah ini lebih banyak dari pilpres,” kata anggota koalisi Kawal Pilkada Heri Darmawan di Jakarta Pusat (11/7).
Heri menerangkan, relawan berasal dari latar belakang yang berbeda seperti mahasiswa, guru, pengawai swasta dan masyarakat sipil. Seluruh relawan dipastikan tidak memiliki hubungan dengan pasangan calon. Sementara margin error dipastikan tidak lebih dari 1 persen.
“Mayoritas relawan usianya 15-35 tahun dan kebanyakan yang sudah sarjana. Akhirnya kita melihat keiginan massa untuk memantau tidak hanya dari LSM, tapi mahasiswa, guru, karyawan ikut juga,” katanya.
Pada saat pemungutan suara, relawan akan ikut mengawal suara dengan mendapatkan salinan C1 serta foto plano penghitungan suara. Scan C1 akan direkap dan diverifikasi dengan C1 yang diunggah KPU lewat website.
Anggota KPU Hadar Nafis Gumay mengatakan, semakin banyaknya pihak yang memantau proses pungut hitung akan semakin memperkecil kesempatan melakukan kecurangan. Hasil pemantauan dari masyarakat bisa juga sebagai pembanding data KPU jika ditemukan data berbeda.
Akan tetapi Hadar juga mengimbau, agar setiap lembaga yang mengeluarkan hasil pemantauan perolehan suara calon, turut menyampaikan kepada publik, data yang mereka sampaikan masih sementara. Sebab hasil resmi pilkada tetap menunggu penghitungan berjenjang yang dilakukan KPU Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Koalisi Kawal Pilkada Ajak Masyarakat Pantau Pilkada
Sementara itu, Koalisi Kawal Pilkada mengajak masyarakat luas untuk aktif memantau jalannya pelaksanaan pemilihan kepala daerah. Masyarakat diharapkan ikut memantau dan melaporkan seluruh proses pemungutan suara hingga rekapitulasi lewat platform kawalpilkada.id.
“Kita ingin menyebarluaskan semangat mengawal pilkada untuk meningkatkan kualitas demokrasi. Sebab banyak masalah yang muncul dan tidak bisa hanya diselesaikan pengawas pemilu sehingga penting partisipasi banyak pihak,” kata anggota koalisi Kawal Pilkada Heri Darmawan di Jakarta Pusat (6/12).
Heri mengatakan masyarakat bisa mengawal lewat platform kawalpilkada.id. Seperti yang dilakukan pada pileg dan pilpres lalu lewat kawal pemilu, upaya mengawal lewat teknologi memudahkan masyarakat mengikuti proses pemilihan serta melaporkan jika terjadi kecurangan.
Koalisi kawal pilkada bersama-sama mengelola platform pemantauan ini dimana inisiatif pertama kali muncul dari Code Nation. Empat fitur pematauan baru dikembang khusus untuk pilkada dengan pemantauan tidak hanya dilakukan di TPS tetapi hingga pelaporan kecurangan.
Masyarakat juga diajak untuk mengisi empat fitur yakni mengisi profil kandidat, mengunggah data entri penghitungan di TPS dan scan C1. Pada fitur pelaporan, masyarakat bisa memanfaatkannya untuk melaporkan kecurangan dan langsung terhubung dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI.
Koordinator Jaringan Pendidikan Pemilih Rakyat (JPPR), Masykurudin Hafidz mengatakan dengan adanya teknologi ini menjadikan pemantauan murah, mudah dan cepat. Tantangannya tinggal bagaimana menggerakkan masyarakat menggunakannya. (rumahpemilu.org)
Editor : Bayu Probo
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...