85 Jenazah Imigran Terdampar di Pantai Libya
TRIPOLI, SATUHARAPAN.COM – Jenazah 85 imigran ditemukan terdampar di pantai Libya, titik keberangkatan utama untuk penyeberangan laut ke Eropa, menurut keterangan Red Crescent pada Senin (5/10).
Sejak Selasa, relawan menemukan puluhan jenazah imigran dalam keadaan membusuk di pantai-pantai di dekat ibu kota Libya, Tripoli, kata juru bicara Mohamed al-Misrati.
Mereka menemukan 75 jenazah di sekitar Tripoli dan 10 lainnya di Sabratah, 70 kilometer ke barat, ucapnya.
Penjaga pantai Libya mengatakan pihaknya juga menyelamatkan 212 imigran dari dua perahu karet yang kelebihan muatan di lepas pantai Libya.
“Kami mendapatkan pemberitahuan bahwa dua perahu karet besar terombang-ambing di lepas pantai Garabulli”, 60 kilometer sebelah timur Tripoli, kata seorang petugas penjaga pantai kepada AFP.
Libya, dengan garis pantai sepanjang 1.770 kilometer, selama bertahun-tahun menjadi batu loncatan bagi warga negara Afrika yang ingin mengadu nasib ke Eropa.
Sebagian besar dari mereka menuju ke Pulau Lampedusa, Italia, yang berjarak 300 kilometer dari Libya.
Penyelundup manusia berusaha mengeruk keuntungan dari kekacauan di Libya sejak pemberontakan 2011 yang menggulingkan dan menewaskan diktator Moammar Kadhafi dengan meningkatkan bisnisnya yang menguntungkan itu.
Mereka biasanya memungut bayaran dari para calon imigran dan menyediakan kapal yang sudah reyot untuk menyeberang ke Eropa.
Gereja-gereja di Ukraina: Perdamaian Dapat Dibangun Hanya At...
WARSAWA, SATUHARAPAN.COM-Pada Konsultasi Eropa tentang perdamaian yang adil di Warsawa, para ahli da...