90 Kepala SMK Dilatih Kapabilitas Manajerial Selama 62 Hari
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Direktorat Mitras Dudi (Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha Dunia Industri) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar Program “Peningkatan Kapabilitas Manajerial” bagi 90 kepala SMK dari berbagai provinsi di Indonesia yang berlangsung dari tanggal 1 Oktober hingga 2 Desember 2020.
Selama 62 hari peserta akan mendapatkan berbagai materi pelatihan baik secara daring maupun luring yang pelaksanaannya dilakukan oleh RIG CrossComm Binus University.
Dirjen Pendidikan Vokasi Wikan Sakarinto ST, MSc, menyatakan bahwa pemilihan Kepala SMK berdasarkan alasan SMK bukan hanya ada sekolah tetapi ada industri berskala mini dalam unit pendidikan.
“Keberadaan industri mini ini menjadi cara paling praktis bagi para guru melatih para siswa sebelum bergabung dengan industri,” kata sebelum pelaksanaan pelatihan pada tanggal 30 September 2020.
Menurut Wikan, kegiatan ini wujud mempersiapkan sekolah yang mandiri dalam menghadapi tantangan dunia industri. Wikan menyatakan bahwa keberhasilan SMK sangat ditentukan oleh pemimpin sekolah (kepala sekolah).
“Kepala sekolah memiliki peranan penting agar sekolah tidak tertinggal dan jadi trend setter perubahan” kata dia.
Wikan menambahkan bahwa kepala sekolah perlu memiliki mental sebagai CEO (Chef Executive Officer) agar SMK tidak tertinggal dan mampu menghasilkan lulusan yang siap mandiri yang selalu menemukan solusi dan opportunity dalam memajukan Indonesia.
Sebagai manajer pada satuan pendidikan, kata Wikan, kepala sekolah harus seperti CEO perusahaan.
“Kepala sekolah harus bisa mengelola sekolahnya dalam mencari dan mengembangkan peluang kerja sama dengan industri dan dunia kerja. Para guru dan instruktur harus mau berlatih dan meningkatkan kompetensinya agar terus relevan dengan kompetensi yang digunakan dan dibutuhkan oleh industri dan dunia kerja,” katanya.
Materi peningkatan kemampuan manajerial dirancang sesuai kebutuhan 90 (Sembilan puluh) kepala SMK untuk dapat diaplikasikan di sekolah masing-masing. Rig CrossCom merancang materi di antaranya terdiri dari kecepatan, keterampilan dan ketelitian yang sangat dibutuhkan oleh kepala SMK.
Pengajaran dilakukan oleh dosen Binus University yang memiliki pengalaman di dunia Pendidikan dan berbagai industri. Metode pengajaran dilakukan secara interaktif dengan mempergunakan berbagai game virtual yang memiliki manfaat dalam pembangunan karakter dan team building.
Salah seorang peserta Pelatihan, Drs Anak Agung Bagus Wijaya Putra, MPd dari SMK 3 Denpasar menyatakan bahwa pelatihan ini menjadi bekal baginya dalam memberikan pelayanan yang lebih baik di tempat ia mengajar.
“Merupakan suatu karunia bagi saya karena diberikan kesempatan mengembangkan diri mengikuti Pelatihan CEO bersama Binus University,” katanya.
Sementara itu Dr Ulani Yunus, MSi, Kepala Rig CrossCom Binus University optimistis bahwa kegiatan pelatihan ini mampu mencetak CEO-CEO baru pada peserta kegiatan. Terlebih ia melihat antusiasme dan keaktifan peserta juga sangat tinggi pada kegiatan tersebut.
“Kami optimistis peserta akan mampu menjadi CEO di sekolah tempat ia mengabdi,” katanya. (PR)
Editor : Melki Pangaribuan
Laporan Ungkap Hari-hari Terakhir Bashar al Assad sebagai Pr...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Presiden terguling Suriah, Bashar al Assad, berada di Moskow untuk menghad...