97 Persen Dokter Keluarga di Inggris Mengaku Memberikan Obat Tanpa Manfaat
Sebuah jajak pendapat baru di Inggris mengatakan 97 persen dari dokter umum, mengaku memberikan resep placebo. Placeo adalah pil gula tanpa kandungan bahan aktif. Ini mengakibatkan perdebatan tentang penipuan medis.
Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Oxford dan Southampton dan diterbitkan dalam PLoS One, menemukan bahwa mayoritas dari 783 dokter telah meresepkan plasebo untuk salah satu pasien mereka. The Royal College of General Practitioners mengatakan placebo memiliki nilai dalam kedokteran. Namun Dr Margaret McCartney, seorang dokter umum di Glasgow, Skotlandia, tidak setuju. Dia mengatakan dia tidak pernah sengaja meresepkan placebo. Ia juga menegaskan seorang dokter harus lebih banyak menghabiskan waktu untuk berkonsultasi dengan pasien mereka, daripada berbohong pada pasien dengan alasan kesehatan.
“Saya berpendapat, kita tidak memerlukan placebo untuk menunjukan kita peduli. Hasil penelitian menyatakan, pasien yang memiliki waktu dengan dokter mereka untuk berbicara tentang hal-hal yang penting bagi mereka, merasa memiliki seorang dokter yang khawatir terhadap mereka, dan menjelaskan hal-hal berguna dengan cara yang dimengerti, akan merasa lebih baik, dibandingkan dengan pasien yang berkonsultasi dengan dokter yang dingin dan kasar. Jadi, mengapa Anda menggunakan pil placebo untuk menipu, ketika kita bisa jauh lebih jujur. Menghabiskan waktu dengan pasien, menghasilkan hal yang lebih baik. Yaitu sebagai pengganti obat dan memberikan informasi yang lebih baik tentang kesehatan mereka”, kata Dokter Margaret McCartney seperti yang diberitakan kantor berita Deutsche Welle, Jerman.
Permasalahan, yang ditemukan di Jerman adalah kebanyakan dokter tidak memiliki waktu bagi pasien berkonsultasi. Waktu yang mereka sediakan tidak lebih dari lima menit. Dan pada beberapa kasus ditemukan bahwa placebo bekerja dengan baik. Ketika hal ini ditanyakan kepada McCartney, ia menjawab bahwa ia tidak tahu tentang situasi yang dihadapi para dokter di Jerman. Tapi di Inggris, ia bekerja untuk sebuah kontrak, yang berarti ia harus benar-benar memantau kesehatan pasiennya, termasuk memberikan nasihat melalui komputer. Dan ia tidak membatasi dirinya dengan memilah hal yang penting atau tidak penting.
Pernyataan McCartney ini didasarkan pada penelitiannya. Ia mengambil contoh penelitian yang dilakukannya di Inggris, di mana orang yang sakit malaria direkomendasikan menggunakan placebo dengan nama homeopati sebagai pencegahan. Ini saran yang sangat berbahaya karena tidak akan memberikan manfaat apapun bagi pasien. Hal ini jelas merugikan pasien dari segi waktu, usaha, uang dan harapan. Menurut dia, lebih baik seorang dokter berterus terang tentang keterbatasan obat dan menawarkan perawatan dan perhatian pada pasien.
Ia juga menyatakan bahwa ada kemungkinan tekanan diberikan industri farmasi yang bekerja sama dengan banyak dokter. Hal ini mempengaruhi pasien berasumsi ia harus mengkonsumsi jenis obat tertentu jika ingin lebih baik.
McCartney menyatakan, “Kadang-kadang kejujuran memang menyakitkan, tapi ini semua dilakukan untuk melindungi pasien”. Menurut dia, hal itu tidak berarti bahwa karena obat tidak bekerja lalu dokter kehilangan minat untuk membantu orang lain. Jika solusi lain seperti olahraga dan interaksi sosial bekerja dengan baik, hal itulah yang harus dipilih seorang dokter. Karena dengan memberikan informasi yang benar kepada pasien, seorang dokter akan merasa lebih baik dan lebih bahagia.
Editor : KP1
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...