Abbott Pelajari Program Deradikalisasi di Masjid Singapura
SINGAPURA, SATUHARAPAN.COM - Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengunjungi sebuah masjid yang sukses menjalankan program deradikalisasi dalam kunjungan dua harinya di Singapura.
Di hari pertama lawatannya di Singapura, Perdana Menteri Abbott menyempatkan diri menengok program deradikalisasi yang diselenggarakan di Masjid Khadija.
Di Masjid ini para ulama Islam menyelenggarakan program Kelompok Rehabilitasi Agama yang bertujuan untuk membantu para individu, termasuk narapidana mantan anggota kelompok radikal Jamaah Islamiyah (JI) mempelajari agama Islam.
Program ini diklaim telah mampu meradikalisasi 60 orang melalui program konseling mereka. PM Abbott mendapatkan penjelasan mengenai program tersebut dan dan upaya melakukan re-integrasi mantan kombatan JI ini ke dalam masyarakat Singapura.
Minggu pagi (28/6), PM Tony Abbott juga mengunjungi Taman Makam Pahlawan Kranji untuk meletakan karangan bunga.
PM Tony Abbott dan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong diagendakan menandatangani perjanjian kerjasama yang lebih erat diantara kedua negara dalam mengatasi kekerasan ekstrim dan masalah keamanan lainnya dalam kunjungannya selama dua hari di Singapura ini.
Abbott akan membantu Universitas James Cook dan berpidato mengenai ‘Kertas Putih’ Pembangunan di Kawasan Utara Australia yang baru-baru ini diumumkan Pemerintahan Koalisi, yang meliputi program konsesi pinjaman senilai $5 miliar untuk pembangunan infrastruktur.
Abbott menjadi tuan rumah dari apa yang dikatakannya sebagai ‘Pertemuan Meja Bundar Investasi Tingkat Tinggi” dengan perusahaan-perusahaan asal Singapura didorong untuk berinvestasi dibidang pembangunan infrastruktur dan kesempatan perdagangan lainnya.
Menteri Utama Queensland, Annastacia Palaszczuk, Menteri Utama Australia Barat, Colin Barnett dan Kepala Menteri Northern Territory, Adam Giles juga hadir di Singapura untuk membantu Abbott memasarkan kawasan mereka kepada investor Singapura.
Singapura merupakan mitra kerja ke-5 terbesar Australia dengan nilai perdagangan antara kedua negara mencapai $30 miliar per tahun.
Lawatan ke Singapura ini telah diatur bertepatan dengan peringatan 50 tahun hubungan diplomatik antara Australia dan Singapura.
Kedua perdana menteri akan menjadi tuan rumah dalam pesta barbeque untuk menandai moment berharga tersebut. (australiaplus.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Kamala Harris: Negara Harus Terima Hasil Pemilu, Mendesak Pe...
WASHINGTON DC, SATUHARAPAN.COM-Menghadapi penolakan besar-besaran oleh para pemilih Amerika, Kamala ...