Acara Akhir Pekan 27 – 28 Juli 2019
SATUHARAPAN.COM – Akhir pekan minggu di penghujung bulan Juli dimeriahkan pertunjukan tari dan musik, lukis, pameran properti, dan festival kuliner. Beberapa festival budaya juga digelar, antara lain: Solo Batik Carnival 2019, Festival Pesona Bunaken 2019 di Manado, Festival Cisadane di Tangerang, dan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) .
Berikut acara pilihan Redaksi satuharapan.com, yang dapat menemani pencinta hiburan melewatkan akhir pekan bersama keluarga tercinta.
Sabtu, 27 Juli
Galeri Indonesia Kaya, pukul 15.00 WIB, Pertunjukan Tari Napak Tilas Bali Tua oleh Bengkel Tari Ayubulan
Napak Tilas Bali Tua adalah sebuah pertunjukan tari dan presentasi interaktif untuk 2 tari tua yang langka dari Bali: Legong Playon dan Leko Sibanggede. Pertunjukan budaya dalam napas pendidikan budaya dan sejarah ini dihadirkan enam penari senior Bengkel Tari AyuBulan beserta dua maestro tari, Ayu Bulantrisna Djelantik (pelestari Legong) dan AA Ayu Kusuma Arini (pelestari Leko).
Dalam acara ini Legong Playon akan menjadi tari pembuka. Tari ini bulan April lalu ditampilkan di Pulau Jawa untuk pertama kalinya pada perayaan Hari Tari Dunia 2019 di Surakarta, dan Jakarta akan menjadi kali kedua Legong Playon dihadirkan di Pulau Jawa secara live. Sajian tari ini akan disambung dengan penjelasan singkat, workshop interaktif dan demo Leko, disusul pertunjukan Leko Sibanggede dalam 4 babak, dan ditutup dengan Ngibing yang meriah oleh semua penari dengan mengajak hadirin ikut menari Leko.
Bengkel Tari AyuBulan adalah kelompok tari beranggotakan penari-penari Legong profesional yang berdedikasi mempertunjukkan, mengajarkan, dan memperkenalkan secara luas tari-tari klasik Bali, khususnya yang berjenis Legong/Palegongan dalam gaya Peliatan di luar Bali.
Kelompok ini dibentuk di Bandung pada tahun 1994 oleh Dr Ayu Bulantrisna Djelantik. Berbasis di Jakarta sejak 2005, Bengkel Tari AyuBulan aktif menyelenggarakan berbagai workshop tari Bali klasik baik di dalam maupun di luar negeri, membuka berbagai kelas tari dalam wadah LesTari Ayu Bulan di 6 studio di Jakarta, dan setiap tahun terus menggali seni-seni tari tradisi tua dengan langsung mempelajarinya di Bali untuk kemudian dipentaskan dan diajarkan di luar Bali sehingga semua kesenian itu terus lestari.
Blok M Square Jakarta, Festival Bakso & Mie
Acara berlangsung pada Jumat (26/7) – Minggu (4/8).
Pencinta bakso dan mi dapat memanjakan lidah di acara Festival Bakso dan Mie di Blok M Square tanggal 26 Juli–4 Agustus 2019. Dihadirkan lebih dari 20 kuliner bakso dan mie yang dapat menggugah selera: Bakso Boedjangan, Bakso Sonny Lampung dan Mie Ayam – Dapur Jempol, Bakso Nyuknyang Makassar, Bakso Rusuk Kelapa Muda Mas AY, Mie Cakalang, Es Sinar Garut, Es Avocado Kocok, Bakso Bakar dan Ayam Taliwang, Mie Kari Medan dan Lontong Medan Sari Deli, Mie Ayam Melawai, Bakso Tahu Semarang, Bakso Beranak Barokah, Rama Telor Gulung, Aad dan Pentol, Bakso Urat, Bakwan Malang, Dimsum 99, Mie Celor, Soto Mie, Seblak, Kerak Telor Bang Panca, Mie Jawa dan Cendol, Mie Kocok Bandung Marika, Mie Ayam Kriuk, Tahu Bakso Trinil
Dapat menjadi pilihan acara bagi keluarga atau sahabat untuk bersama-sama berbagi keceriaan di Festival Bakso dan Mie di Blok M Square. Ikuti juga lomba makan mie pedas dan menangkan total hadiah voucher makan bernilai jutaan rupiah.
Info dan kontak: Instagram: @idprojection
Hotel Best Western Premier Solo Baru, Lantai G, Ruang Violan 8, Solo, Pukul 12.00 – 20.00 WIB, Melbourne Property Expo
Sedang berada di Kota Solo? Sempatkan mengintip pameranproperti, Apartment 380 Melbourne yang menawarkan: perfect location (Melbourne CBD), long lasting modern design dan green building (Architect by Elenberg Fraser), fasilitas komplet bintang 5 (heated pool dengan sauna dan spa, private cinema, yoga studio, gym, karaoke room dan rooftop garden)
Kantor perwakilan developer di Indonesia siap membantu (Brady Group Indonesia)
Harga tiket masuk : Free ( RSVP )
Info dan kontak : Brady Group Indonesia 021-574 000 8 / 08111 369 380
Minggu, 28 Juli
Galeri Indonesia Kaya, Pukul 15.00 WIB, Pertunjukan Musik The Sound of SAS Sasando & Sape oleh SAS Sasando & Sape
Musisi-musisi muda yang terdiri atas Ganzer Lana (sasando), Gregorius Argo (sape’), dan Feby Raprap (vokal), mendirikan kelompok musik etnik bernama SAS; sebagai bentuk penyikapan untuk mempertahankan musik-musik tradisional di Indonesia yang mulai terkikis di zaman sekarang, agar tetap diminati masyarakat.
Dilatarbelakangi hal tersebut, SAS mengusung karya dengan memadukan musik tradisi dengan musik populer, namun unsur utamanya tetap didasari oleh bunyi-bunyian dan alat musik tradisi Nusantara. Mereka berharap, melalui karya-karya yang disajikan, musik tradisi dapat terus berkembang dan banyak diminati oleh masyarakat di tengah-tengah perkembangan Industri musik saat ini.
SAS merupakan sebuah kelompok musik etnik, yang terbentuk di Jakarta, pada tanggal 18 Oktober 2018. Nama SAS diambil dari nama alat musik sasando and sape’, yang merupakan perpaduan dari dua unsur alat musik yang digunakan oleh SAS dalam berkarya.
SAS terdiri atas Ganzer Lana sebagai pemain sasando (Nusa Tenggara Timur), Gregorius Argo sebagai pemain sape’ Mandwa (Kalimantan), dan Feby Raprap sebagai penyanyi yang menyuarakan vokal tradisi Timor, Belu, dan Malaka.
SAS mulai dikenal sejak lolos dalam pada babak Live Duel di ajang Rising Star Indonesia Session 3 (2018/2019). Meski tergolong baru, SAS telah tampil di berbagai acara; antara lain Dies Natalies Universitas Indonesia (2018), Kedutaan Belanda di Jakarta (2019), Otomotif Awards DI The Sunan Hotel, Jakarta (2019), Fikomfest di Jakarta (2019), Festival Dawai Nusantara di Malang (2019).
SAS juga mendapat kesempatan bekerja sama dengan musisi kenamaan Indonesia, Yovie Widyanto pada tanggal 27 Februari 2019 lalu, dalam Project Hatiku Indonesia dari Ruang Tengah Indonesia.
Bentara Budaya Bali, Pameran MetaRupa Made Sumadiyasa
Acara berlangsung pada Minggu (28/7) – Senin (5/8).
Ini adalah pameran tunggal I Made Sumadiyasa setelah Solo Exhibition “The Backlash Of The East“ di Kuala Lumpur, Malaysia, delapan tahun lalu. Mengedepankan tajuk “Sacred Energy“ sebuah MetaRupa, seniman kelahiran Tabanan ini mengulik energi alam dan kehidupan dalam dimensi immaterial melalui penciptaan drama piktorial seturut gerak spontan tak terduga, bahkan meluap lepas dan melepas batas.
Selama 25 tahun lebih karier kekaryaannya, seniman ini suntuk mencipta seni rupa abstrak ekspresionisme dengan aspek emotif yang sangat kuat melampaui menifestasi bentuk-bentuk “objektif“ alam itu sendiri. Yaitu, ekspresionisme dalam gerak bebas semesta batin yang subjektif sekaligus wahana penjelajahan ketakterbatasan energi kosmik yang sangat dinamis dalam skala kolosal.
Dengan karya-karya abstrak ekspresionistik itu, pada awal dekade 1990, seniman kelahiran Tabanan dan lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta ini, telah mengejutkan publik dan memperoleh apresiasi internasional.
Karya-karya abstrak ekspresionistik I Made Sumadiyasa tidak hanya objek retinal belaka, pun bukan gambaran visual tentang kedahsyatan energi alam, tapi sudah menjadi wujud dari gelora energi itu sendiri. Ia bukan sekadar drama piktorial tentang gejolak batin sang subjek pembuatnya, atau gambaran ekspresi daya-daya kosmik, melainkan juga wujud dari energi alam itu sendiri.
Pameran yang dikuratori oleh Wicaksono Adi ini hendak mengajak kita semua untuk melatih kepekaan terhadap daya-daya semacam itu guna menggeser cara pandang yang kelewat antroposentris menuju kesadaran kosmosentris. Dengan begitu kita dapat lebih memuliakan segala energi alam yang sering berada di luar jangakauan daya-daya manusiawi.
Made Sumadiyasa lahir di Tabanan, Bali, 8 Februari 1971. Ia menerima beasiswa pendidikan di Sekolah Menengah Seni Rupa (SMSR), kemudian melanjutkan S1 di ISI Yogyakarta (lulus tahun 1997). Ia telah menggelar banyak pameran tunggal maupun bersama, baik di Indonesia atau di luar negeri.
Stadion Sriwedari, Solo, Jawa Tengah, Solo Batik Carnival 2019
Acara berlangsung pada Jumat (26/7) – Minggu (28/7).
Solo Batik Carnival 2019 siap digelar 26-28 Juli 2019. Event yang termasuk dalam Calendar Of Event 2019 Kementerian Pariwisata ini dijamin bakal seru. Hal ini bukan tanpa sebab, karena Solo Batik Carnival (SBC) akan diikuti sekitar 11 delegasi negara dari Asia Tenggara.
Kesebelas negara yang dilibatkan dalam Solo Batik Carnival yaitu, Indonesia (Wonderful Indonesia), Filipina (Kay Ganda Philippines), Malaysia (Truly Asia), Myanmar (Be Anchented, Myanmar), dan Brunei Darussalam (The Greean Heart of Borneo). Kemudian Laos (Simply Beatiful Laos), Vietnam (Times Charm, Vietnam), Kamboja (Kingdom of Wonder Kambodia), Timor Leste (Being Fists Has Its Rewards), Thailand (Amazing Thailand), dan Singapura (Passion Made Possible).
Para peserta akan menunjukkan kemegahan kostum yang mempresentasikan ke-11 negara ASEAN tersebut. Berlenggak-lenggok di atas catwalk sepanjang jalan 4 km dari arah Sriwedari sampai Benteng Vastenburg.
Solo Batik Carnival 2019 merupakan event tahunan, yang digelar untuk mengangkat citra batik dan Solo sebagai kota batik dunia. Ini konsisten dilakukan, untuk menjaga wisatawan mancanegara dan wisatawan Nusantara menikmati batik di Kota Solo.
Manado, Sulawesi Utara, Festival Pesona Bunaken 2019
Acara berlangsung pada Jumat (26/7) – Senin (29/7).
Festival Pesona Bunaken 2019 kembali menghadirkan yang terbaik yang ditawarkan taman laut yang luar biasa ini dan kota pesisir Manado, baik melalui pantainya yang indah maupun di luar perairan yang jernih.
Seperti dalam semua edisi sebelumnya, Festival Bunaken akan menampilkan serangkaian kegembiraan untuk memanjakan mata, telinga, dan selera Anda yang meliputi kompetisi perahu tradisional yang dihiasi warna-warni, karnaval budaya, musik tradisional kolintang, musik tradisional Maengket, pertunjukan tari tradisional Maengket dan kompetisi, serta kompetisi pada tarian modern dan kontemporer.
Festival ini juga akan menyoroti pesta barbeque seafood pedas, permainan rakyat tradisional yang menyenangkan, petualangan snorkeling, Kontes Kecantikan Miss dan Mr Bunaken, dan pertunjukan seni dan musik yang meriah.
Sebagai bagian dari festival, sebuah pameran yang menampilkan produk-produk unggulan dan fitur-fitur unggulan lain dari provinsi ini juga akan diadakan di Manado Town Square. Di sini Anda dapat menelusuri beberapa cenderamata terbaik dan unik seperti sulaman yang terkenal di daerah ini, batik, tenun serta berbagai makanan ringan, produk pertanian dan produk laut dan perikanan.
Meningkat sebagai tujuan tropis favorit dalam beberapa tahun terakhir, terutama bagi wisatawan dari China, Bunaken memang surga pantai yang dipenuhi dengan keindahan luar biasa yang kaya. Perairan Bunaken yang tembus cahaya memungkinkan orang untuk melihat dengan jelas banyak spesies kehidupan laut yang unik dan berwarna-warni di sepanjang dasar laut. Bagi mereka yang menikmati scuba diving, ini adalah tempat yang tepat.
Dengan sekitar 20 titik penyelaman untuk dipilih, penyelam akan memiliki kesempatan untuk berenang di bawah laut, dan bermain-main dengan riang sembari mengagumi makhluk laut berwarna-warni dan aneh yang menjadikannya tempat ini habitat mereka.
Sepanjang Bantaran atau pinggiran Sungai Cisadane Tangerang, Festival Cisadane 2019
Acara berlangsung pada Sabtu (27/7) – Sabtu (3/8).
Pemerintah Kota Tangerang, Provinsi Banten, kembali menggelar Festival Cisadane Tahun 2019 dan menggelar turnamen tinju dan festival silat yang dilaksanakan di bantaran atau pinggiran Sungai Cisadane. Acara akan digelar pada malam hari di atas panggung terapung. Pengunjung akan disuguhkan penampilan dragon boat, fly board, dan jetski, serta kesenian-kesenian tradisional lainnya.
Festival silat akan diikuti 18 perguruan pencak silat. Kemudian, turnamen tinju merupakan kejuaraan tinju daerah (Kejurda) amatir yang akan diikuti oleh puluhan petinju seluruh Provinsi Banten.
Event yang masuk dalam 100 Calender Of event 2019 yang dirilis oleh Kementerian Pariwisata akan dimeriahkan oleh band nasional seperti Nidji dan Kotak. Lima negara dipastikan akan ikut serta memeriahkan lomba tahunan yang akan digelar oleh Pemkot Tangerang tersebut.
Pada Festival Cisadane 2019 yang akan digelar pada akhir Juli hingga awal Agustus 2019 itu, akan ada sejumlah event di antaranya lomba perahu naga, loma perahu hias, pergelaran budaya daerah, pameran pembangunan serta gelar karya UKM.
Taman Blambangan Banyuwangi, Jawa Timur, Banyuwangi Ethno Carnival (BEC)
Acara berlangsung pada Sabtu (27/7) – Minggu (28/7).
BEC merupakan event terbesar yang di dalamnya menggambarkan keragaman etnik di Banyuwangi. Jawa, Madura, Pandalungan, Bali dan Osing, semuanya harmoni memancarkan ekspresi seni yang unik. Peserta, penonton dan penyelenggara yang bergairah turut menjadi daya tariknya.
Setiap tahunnya selalu ada tema baru untuk karnaval ini. Jika tahun 2018 yang lalu tema yang digunakan adalah “Puter Kayun“, Banyuwangi Ethno Carnival 2019 akan mengusung tema “Kingdom of Blambangan“, kisah tentang Kerajaan Blambangan yang menjadi cikal bakal Kota Banyuwangi.
Banyuwangi Ethno Carnival merupakan event Banyuwangi yang paling ditunggu-tunggu oleh wisatawan. Jadi, jika sobat traveler punya rencana wisata ke Banyuwangi, pastikan berada di Bumi Blambangan ketika BEC 2019 sedang berlangsung. Catat tanggal mainnya dan persiapkan kegembiraan Anda.
Selain menawarkan kemeriahan BEC 2019, Banyuwangi juga merupakan salah satu destinasi wisata utama di Jawa Timur. Di kabupaten yang juga dijuluki “The Sunrise of Java” ini banyak sekali objek wisata alam. Tiga di antaranya telah mendunia, yakni Ijen Crater, Baluran National Park, dan G-Land.
Editor : Sotyati
AS Laporkan Kasus Flu Burung Parah Pertama pada Manusia
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Seorang pria di Louisiana, Amerika Serikat, menderita penyakit parah perta...