Loading...
INDONESIA
Penulis: Francisca Christy Rosana 11:12 WIB | Minggu, 12 Juli 2015

Ada Resort Mewah di Pulau Tengah, Aset Akan Dicek

Kawasan resort mewah di Pulau Tengah. (Foto: Francisca Christy Rosana)

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat takjub ada resort mewah yang dibangun di kawasan Pulau Tengah, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu. Pulau Tengah menjadi tampak eksklusif dengan adanya resort mewah ini. 

Untuk itu, Djarot berencana akan melakukan pengecekan aset pulau di Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD). Saat ini, memang banyak pulau di Kepulauan Seribu dibeli oleh pribadi, termasuk Pulau Tengah. Pulau Tengah kabarnya dimiliki seorang pengusaha bernama Hengky Setiawan. Ia membeli Pulau Tengah pada Juni 2012. 

Ia menyulap pulau dengan bangunan rumah-rumah mewah. Ia pun menjual rumah itu mulai dari harga Rp 11 milliar per unit dan biaya maintenance untuk villa tiap bulannya dikenakan sebesar Rp 11,5 juta. Sementara bila ingin menyewa, pengelola resort mengatakan penyewa akan dikenai biaya lebih dari Rp 50 juta per hari. Pengelola resort yang enggan disebutkan namanya tersebut mengatakan wisatawan yang datang dan menyewa resort umumnya adalah orang dengan kalangan tertentu seperti artis bintang film dalam maupun luar negeri, penyanyi terkenal, dan pejabat kelas atas. 

Kendati sudah dibeli pribadi, hak pengelolaan lahan (HPL) masih di bawah penanganan Pemerintah Provinsi DKI. 

“Pembangunan resort ini kan sudah lama banget. Kita juga masih belum tahu bagaimana statusnya (pulau ini, Red),” kata Djarot di Pulau Tengah, Kepulauan Seribu, Sabtu (11/7). 

Izin pembangunan resort pun telah dikeluarkan sejak zaman kepemimpinan Fauzi Bowo. “Nanti kita lihat ke BPKAD pasti diurus semua, untuk dasar hukumnya. Memang harus ada kepastian hukum,” kata Djarot. 

Namun demikian, Djarot mengakui eksotisme pulau pribadi ini. Ia berharap pulau-pulau lain dapat disiapkan menjadi destinasi wisata internasional seperti yang dikelola oleh pribadi. 

Djarot ingin mendorong Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang mengelola bidang pariwisata seperti Jakarta Tourisindo mengelola pulau-pulau yang tak berpenghuni menjadi pulau alternatif wisata. 

“Jadikan alternatif wisata dunia, jadi harus baik. Inilah uniknya Kepulauan Seribu, bisa untuk wisata masyarakat menengah bawah hingga menengah atas. Ada segmentasinya,” ujar mantan anggota DPR RI itu. 

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home