Aerosmith Larang Trump Gunakan Lagunya untuk Kampanye
LOS ANGELES, SATUHARAPAN.COM - Vokalis grup band Aerosmith, Steven Tyler, meminta kandidat calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, untuk tidak menggunakan lagu balada rock Dream On dalam acara-acara kampanye.
Para pengacara Tyler mengirimkan surat permintaan kedua kepada panitia kampanye Trump pada hari Sabtu (10/10), seperti dikutip dari Kantor Berita AP.
Surat itu menyatakan bahwa Trump ”tidak memiliki izin dari klien kami untuk menggunakan lagu Dream On atau lagu Tyler lainnya” dan bahwa penggunaan lagu itu "memberikan kesan yang keliru bahwa ia terkait dengan atau mendukung kampanye Tuan Trump."
Tyler, yang terdaftar sebagai anggota Partai Republik, menghadiri debat pertama kandidat capres partai itu Agustus lalu.
Pengacara Dina LaPolt mengatakan dalam pernyataan bahwa surat itu tidak bersifat "politis" atau mengandung "isu personal dengan Tuan Trump", tetapi semata-mata berkaitan dengan izin dan hak cipta.
Perwakilan Trump tidak segera menanggapi permintaan akan pernyataan itu.
Aerosmith, grup band Amerika Serikat yang didirikan di Boston, Massachusetts, pada 1970, dalam perjalanan kariernya juga dijuluki "The Bad Boys from Boston".
Selain Tyler, grup musik itu juga digawangi Joe Perry (gitar), Tom Hamilton (bas), Joey Kramer (drum), dan Brad Whitford (gitar). Mereka menelurkan album di antaranya Rocks, Toys in the Attic, Get a Grip.
Ketiga Kalinya
Ini kali ketiga para pemusik berkonfrontasi dengan Trump terkait penggunaan lagu untuk promosi kampanye pencalonannya sebagai kandidat presiden, seperti ditulis BBC.
Begitu pengusaha itu mengumumkan pencalonannya, dia menggunakan lagu pemusik Neil Young, Rockin’ in the Free World, lagu yang memuat lirik “He's just a rich old man/He never cared for anyone”.
Young dikenal sangat liberal meminta Trump tidak lagi menggunakan lagunya dan sebagai “balasan” meminta penggemarnya untuk memberikan dukungan kepada calon dari Partai Demokrat, Bernie Sanders.
Dia kemudian menggunakan lagu kelompok musik REM, It's the End of the World as We Know It (And I Feel Fine). Tak jauh berbeda dengan Young, vokalis REM, Michael Stipe dengan cepat mengeluarkan pernyataan yang sangat tegas untuk tidak menggunakan lagu REM, ataupun pesan-pesan REM untuk kampanye.
Editor : Sotyati
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...